Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Produksi Pangan, Pemerintah Optimalkan Penggunaan Sumber Daya Air

Kompas.com - 04/10/2016, 13:23 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah terus menggenjot produksi pangan nasional. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mengoptimalkan penggunaan sumber daya air.

“Jadi arahan Presiden dan Wapres, Insya Allah tahun depan kami fokus pada sumber-sumber air,” kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman, seusai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Selasa (4/10/2016).

Ia menjelaskan, jumlah area lahan pesawahan di seluruh Indonesia mencapai 8,1 juta hektar lahan.

Hampir separuhnya berstatus lahan tidur selama enam bulan terakhir ini.

“Itu karena tidak ada sumber air itu, lahan kita adalah lahan tadah hujan. Kemudian, petaninya tidur, jadi lahannya tidur. Nah kita harus bangunkan,” ujar Amran.

Sejumlah langkah optimalisasi yaitu dengan menyiapkan embung, sumur dangkal, dan sumur dalam.

Selain itu, menyiapkan pompa di sungai-sungai yang berada di dekat area pesawahan.

“Ini merupakan langkah meningkatkan produktivitas dan meningkatkan indeks pertanaman. Yang dimaksud indeks pertanaman adalah karena lahan kering biasanya hanya tanam satu kali, menjadi dua kali karena kita menyiapkan air sepanjang tahun,” kata dia.

Ia menambahkan, program optimalisasi sudah dimulai sejak 2015 hingga saat ini.

Sejumlah pompa dipasang di sepanjang Sungai Bengawan Solo, Jawa Tengah dan Sungai Cimanuk, Jawa Barat.

Hasilnya, 10 ribu hektar lahan sawah di Jawa Tengah dan 11 ribu hektar lahan sawah di Jawa Barat selamat saat musim kemarau.

“Jadi ini luar biasa sumber daya alam kita luar biasa. Potensi kita luar biasa, tinggal kita optimalkan,” ujar Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com