Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Peluang Indonesia Mendapatkan Tambahan Kuota Haji dari Arab Saudi

Kompas.com - 03/09/2016, 18:34 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Penyelenggaraan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama, Ahda Barori menegaskan bahwa Pemerintah Arab Saudi tidak pernah membuat perjanjian tertulis dengan pemerintah Indonesia terkait kabar adanya penambahan kabar sebanyak 10 ribu kuota haji.

Menurut Ahda, jumlah resmi kuota haji yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi tahun ini sebanyak 168.800 kuota. Sebenarnya, kata Ahda, jumlah resmi yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi adalah 211.000 kuota.

Tetapi karena pada 2013 kota Mekkah sedang mengalami pembangunan maka kuota seluruh negara dikurangi, termasuk Indonesia.

"Sesungguhnya tambahan 10 ribu kuota itu tidak ada. Memang kuota sebelum tahun 2013 itu sebanyak 211.000 jemaah tetapi harus dikurangi menjadi 168.800 jemaah karena sedang dilakukan pembangunan di kota Mekkah," ujar Ahda dalam diskusi bertajuk 'Karut Marut Penyelenggaraan Ibadah Haji di Indonesia' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/9/2016).

Ahda menjelaskan, memang beberapa saat sebelum penyelenggaraan haji, pemerintah Arab Saudi pernah menjanjikan penambahan kuota sebanyak 10 ribu kepada Indonesia. Sayangnya hal tersebut tidak tercantum dalam MoU atau kesepakatan yang ditandatangani kedua negara terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun 2016.

Ahda mengatakan saat itu pemerintah Arab Saudi beralasan, apabila penambahan kuota dicantumkan dalam MoU maka negara lain pun akan meminta hal yang sama.

"Arab saudi saat itu hanya menjanjikan secara lisan, tapi tidak tertulis dalam MoU. Akhirnya pada penyelenggaraan tahun ini, sesuai MoU, kuotanya tetap 168.800," ungkap Ahda.

Ada Peluang Penambahan Kuota

Menanggapi pernyataan tersebut, Wakil Ketua Komisi VIII Fraksi PKS, Iskan Qolba Lubis mengatakan bahwa sebenarnya pemerintah memiliki peluang untuk mendapatkan penambaham kuota haji dari Arab Saudi.

Iskan menuturkan, penetapan jumlah kuota dari Arab Saudi kepada negara-negara lain ditetapkan saat Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI) di 1987.

Penetapan kuota tersebut didasarkan pada jumlah penduduk masing-masing negara saat itu. Menurut Iskan, pemerintah Indonesia bisa saja mendapatkan penambahan kuota haji dengam cara memberikan data terakhir mengenai jumlah penduduk Indonesia.

"Kuota ditentukan KTT OKI 1987. Dulu kami pernah mengajukan penambahan kuota, tapi Indonesia harus mengajukan dulu data terbaru jumlah penduduk Indonesia. Sebenarnya ada peluang untuk mendapatkan tambahan kuota haji," ujar Iskan.

Kompas TV Barisan Jemaah Ramai Hingga Pusat Perbelanjaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com