Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Jokowi Gelar Kontes Domba Garut

Kompas.com - 26/08/2016, 10:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo punya maksud tersendiri mengapa ia menggelar kontes domba garut dan kambing di Istana Bogor, Sabtu (27/8/2016) besok. Jokowi ingin memberikan pesan bahwa domba garut merupakan simbol kebangkitan ekonomi kerakyatan.

Di satu sisi, perkembangan peternakan domba garut serta industri pengolahannya cukup pesat. Domba-domba tersebut memberi dampak positif bagi kesejahteraan rakyat. Di sisi lain, keberadaan domba garut sendiri tidak lepas dari unsur kebudayaan Jawa Barat.

"Kan domba garut ini sering difestivalkan. Ada lombanya, kalau mau lomba pakai ritual-ritual dulu, dipakaikan baju tradisional, diiringi musik tradisional, mengundang orang untuk berkumpul," ujar salah satu panitia acara, Munajat saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/8/2016).

(Baca: Jokowi Gelar Kontes Domba Garut di Istana Bogor, Yuk Nonton!)

Alhasil, domba garut bukan hanya sekedar menjadi komoditas peternakan dan industri semata, melainkan gambaran budaya rakyat. Tidak heran begitu panitia menyebarkan informasi kontes ke pengusaha domba, ratusan permohonan pendaftaran masuk ke ponsel panitia.

"Kami maunya hanya 500-an, tapi sekarang, tercatat ada 740 peserta. Ya kami enggak bisa hindari. Bahkan ini saja ada yang kami batasi untuk tidak ikut. Kalau enggak, bisa ada ribuan," ujar Munajat.

Peserta didominasi dari Jawa Barat. Lainnya berasal dari Jakarta, Jawa Tengah dan Yogyakarta. Selain kontes domba garut, acara juga akan dimeriahkan dengan pementasan kambing perah dan domba catwalk. Juri akan memilih mana kambing yang mampu memproduksi susu paling banyak dan paling berkualitas.

Pelaksanaan kontes akan digelar dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Rencananya, di sela acara, Presiden akan berbincang-bincang dengan para pelaku peternak dan industri domba garut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com