Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maksimalkan Fungsi E-KTP, Perbarindo dan Kemendagri Teken MoU

Kompas.com - 18/08/2016, 15:54 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri bersama 10 Badan Perkreditan Rakyat (BPR) yang menjadi anggota Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo) sepakat bekerja sama, Kamis (18/8/2016).

Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan nota kesapahaman (MoU) yang digelar di Hotel Aston Prority, Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan.

Kerja sama ini dalam rangka memaksimalkan program e-KTP. Secara teknis, 10 BPR yang bekerjasama ini dapat mengakses data mengenai warga yang sudah ada di pusat data (data base) Disdukcapil.

Bagi BPR, salah satu tujuan kerja sama adalah meningkatkan keamanan dan antisipasi penyelewengan data ketika ada calon nasabah yang ingin mendaftarkan diri dan mengikuti berbagai program yang ditawarkan bank.

"Jadi gini, perbankan membutuhkan data tunggal penduduk yang benar. Artinya orang ini benar menggunakan data itu. Jadi validitas data yang itu yang sangat dibutuhkan," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Disdukcapil, Zuldan Arif Fakrulloh.

Kerja sama ini juga sebagai upaya pemerintah menginventarisasi data setiap warganya. Karena ke depan seluruh lembaga pelayanan publik akan berbasis data Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang ada di e-KTP.

"Bukan lagi berbasis nama," kata dia.

Sementara itu, Ketua Perbarindo Jawa Barat, Andi Gunawan menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk memanfaatkan data e-KTP yang berpusat di Disdukcapil

Melalui kerja sama ini, kata dia, pihaknya dapat mengakses data warga terkait nama, alamat dan NIK KTP. Hal ini sebagai antisipasi penyelewengan data oleh calon nasabah.

"Karena kalau dulu itu nama, alamat bisa palsu, ketika (nasabah ada yang bermasalah), ditagih, alamat tidak jelas. Dngan e-KTP saya rasa lebih akurat dan kami tidak menemukan permasalahan seperti itu lagi," ujarnya.

Adapun 10 Perbarindo yang terlibat dalam penandatanganan ini yakni :
1. PT. Bpr Karya Kurnia Utama
2. PT. Dana Karunia Sejahtera
3.PT. Supra Arthapersada
4.PT. Harta Tanamas
5.PT. Karya Jatnikasadaya
6.PT. Bumi Bekasiartha
7.PT. Prabu Mitra
8.PT. Sinar Terang
9.PT. Cibitung Tanjungraya
10.PT. Dana Multi Guna

Kerja sama ini akan terus dievaluasi oleh kedua belah pihak. Ke depan, seluruh anggota Perbarindo juga akan didorong untuk menjalin hal serupa dengan Kemendagri.

"Ini kan 10 sementara pilot project, nanti di evaluasi, kalau kami baik, mungkin teman teman diberikan kesempatan lagi (oleh Disdukcapil)," tutur Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com