Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut JK, Tantangan Polisi Saat Ini Lebih Berat

Kompas.com - 11/08/2016, 18:31 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, tantangan yang dihadapi Kepolisian RI dari waktu ke waktu kian meningkat.

Oleh karena itu, dibutuhkan sosok pimpinan Polri yang tangguh dan dapat memimpin anggota dengan baik.

Kalla mengatakan, jenis-jenis kejahatan yang diselesaikan polisi pada jaman dulu relatif lebih mudah, seperti pencurian, perampokan atau penipuan.

Saat ini, kejahatan semacam itu masih terjadi, namun dengan bentuk yang lebih canggih.

"Hari ini kejahatan bukan hanya pencurian perampokan dan penipuan, kejahatan cyber, kejahatan yang lebih pintar dari sebelumnya. Semalam saya melihat bagaimana diskusi diracun atau tidak di sebuah restoran ini jelas beda pada zaman dulu," kata Kalla ,saat menghadiri peluncuran buku biografi "Jenderal RS Soekanto", di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kamis (11/8/2016).

"Mungkin jaman dulu digertak sedikit pelakunya selesai. Kalau sekarang metode ilmiah lah yang menentukan itu," lanjut dia.

Kalla mengaku kagum dengan capaian Soekanto dalam memimpin Polri.

Menurut dia, tugas Soekanto tidak mudah karena dia merupakan perintis organisasi Polri sekaligus peletak dasar organisasi yang modern serta membina anggota dengan baik.

"Tentu kita sadari bahwa Kepolisian RI itu dalam bentuk yang lebih sederhana dari sekarang ini. Tapi juga disadari bahwa tugas polisi melindungi dan mengayomi melayani tentu berbeda pada 70 tahun lalu dibanding sekarang," ujar dia.

Hal yang telah dicapai Soekanto, kata Kalla, menjadi tantangan tersendiri bagi penerusnya.

Apalagi, jika dibandingkan dengan masa jabatan Soekanto yang saat itu mencapai 14 tahun.

Sementara, masa jabatan Kapolri saat ini relatif lebih singkat yaitu antara 2-3 tahun.

"Tentu merupakan suatu kepemimpinan yang lebih besar dan lebih luas dibanding masa lalu. Namun tentunya semua pelopor pendiri perintis tentu mempunyai semangat yang berbeda," kata dia.

Kalla menambahkan, Soekanto berhasil meletakkan dasar tindakan Polri yaitu Tribrata dan Catur Prasetya.

Ia berharap, dasar yang telah diletakkan dapat terus diamalkan oleh seluruh personel Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com