Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pikachu Melanggar Masuk ke Istana

Kompas.com - 05/08/2016, 16:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Membuka aplikasi gim Pokemon Go ternyata bisa berbuntut panjang jika dilakukan tidak pada tempatnya. Pada salah satu ruangan di lingkungan Istana, Jakarta, Senin (1/8) lalu, anggota Pasukan Pengamanan Presiden memergoki seorang pewarta foto membuka aplikasi itu.

Padahal, saat itu, Presiden Joko Widodo tengah menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Karena ada larangan tertulis untuk bermain apalagi mencari Pokemon Go, yang tertempel di sejumlah tempat di lingkungan Istana, anggota Paspampres pun membawa dan memeriksa pewarta foto itu di Markas Komando Paspampres, selain menyita telepon selulernya.

Malam harinya, pewarta foto sudah dijemput pulang pimpinan redaksinya.

(Baca: Tak Hanya di Tempat Umum, "Pokemon" Ternyata Bermunculan di Istana Presiden)

Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono saat dihubungi, Kamis (4/8), membenarkan adanya pelanggaran atas larangan yang dibuat oleh pihak Istana terkait permainan berbasis realitas tertambah (augmented reality ).

Untuk itu, pihaknya mengambil sejumlah tindakan.

"Sudah tahu ada larangan, tetapi masih memainkan Pokemon Go. Larangan itu jelas karena lingkungan Istana merupakan kawasan vital dan strategis yang harus dijaga dan dilindungi. Karena itu, kami berkepentingan mengamankannya. Jangan sampai karena permainan itu, keamanan Presiden dan Wakil Presiden terancam," ujar Bambang.

Kawasan ring 1

Kompleks Istana Kepresidenan memang kawasan Ring 1, yang selama ini harus terjaga dan terlindungi dari berbagai bentuk dan potensi ancaman di darat maupun di udara. Jangankan pesawat terbang, layangan saja tak boleh dinaikkan di atas kompleks Istana.

Maklum, Presiden dan Wapres tak hanya berkantor, tetapi juga menerima tamu-tamu negara dan tamu penting lain.

"Kami berkepentingan menjaga itu semua agar aman," tambah Bambang.

Dalam catatan, Paspampres baru-baru ini juga telah menegur kelompok Paralayang Motor yang terbang mendekati kompleks Istana di sekitar Tugu Monumen Nasional.

(Baca: Dilarang Main "Pokemon Go" di Istana Kepresidenan)

Bahkan, Paspampres pernah menahan sebuah drone atau pesawat tanpa awak yang terbang mendekati Istana Kepresidenan di Bogor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com