Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Desa Mengaku Bakal Di-"Briefing" Marwan Djafar

Kompas.com - 27/07/2016, 19:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal yang baru dilantik Presiden Joko Widodo, Eko Putro Sandjojo mengaku, akan 'dibriefing' oleh pendahulunya, Marwan Djafar.

'Briefing' itu terkait tugas, wewenangnya pada jabatan yang baru sekaligus agar program yang telah dilaksanakan sebelumnya berjalan berkesinambungan.

"Pukul 19.00 WIB malam ada Sertijab. Setelah itu saya akan 'dibrief' oleh Mas Marwan supaya terdapat kesinambungan (program)," ujar Eko usai dilantik di Istana Negara, Rabu (27/7/2016).

(Baca: Komposisi Menteri dari Parpol Usai "Reshuffle" Jilid II)

Eko mengatakan, dirinya hanya akan melanjutkan program yang sudah dijalankan oleh kementerian di bawah kepemimpinan Marwan Djafar, yakni mendistribusikan dana desa secara tepat serta mendorong pembangunan infrastruktur desa melalui dana itu.

"Intinya mempercepat akselerasi pembentukkan pemerintah desa supaya dana desa itu bisa bergulir dan berkembang," ujar Eko.

Meski demikain, ia membutuhkan waktu untuk mempelajari persoalan itu terlebih dahulu sebelum berbicara banyak terkait dana desa.

Eko sendiri mendapatkan informasi bahwa dirinya ditunjuk sebagai pengganti Marwan Djafar sejak dua hari lalu, tepatnya Senin (25/7/2016) lalu.

Ia dikabari Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Meski demikian, Eko tak mau menjelaskan lebih rinci bagaimana proses dirinya ditunjuk sebagai menteri, sekaligus bagaimana komunikasi antara dirinya dengan Presiden terkait penunjukkan itu.

(Baca: Ditawari Jabatan oleh Jokowi, Yuddy Chrisnandi Minta Jadi Dubes)

"Intinya, itu Presiden yang tahu," ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle jilid II di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu siang. Beberapa jam setelah mengumumkan, Jokowi langsung melantik menteri-menteri hasil perombakan. 

Kompas TV Presiden Jokowi Lantik Para Menteri Baru

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com