Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Sejarah Indonesia di Pameran "17/71: Goresan Juang Kemerdekaan"

Kompas.com - 25/07/2016, 17:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurator Mikke Susanto ingin menghadirkan perjalanan sejarah Indonesia dalam pameran karya seni Istana Kepresidenan bertajuk "17/71: Goresan Juang Kemerdekaan".

Mikke teliti betul menyeleksi lukisan-lukisan mana yang akan ditampilkan. Hasilnya, akan ada tiga rangkaian dari 28 lukisan yang akan ditampilkan.

Rangkaian pertama, Mikke meletakkan lukisan-lukisan sosok-sosok pelopor kemerdekaan.

"Pertama adalah lukisan potret pelopor kemerdekaan. Ada R.A Kartini, HOS Tjokroaminoto, Jenderal Sudirman, Pangeran Diponegoro dan lain-lain," ujar Mikke saat konferensi pers di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Usai puas melihat sosok-sosok pejuang kemerdekaan dengan berbagai posenya, pengunjung akan disuguhi lukisan rangkaian kedua, yakni kondisi sosial budaya masyarakat Nusantara prakemerdekaan, periode 1940-1950.

Rangkaian lukisan inilah yang akan membawa pengunjung larut di dalam kondisi prakemerdekaan kala itu.

Misalnya lukisan perang gerilyawan hingga lukisan tentang pengungsi akibat perang saat itu. Terakhir, pengunjung akan disuguhi rangkaian lukisan tentang keindahan nusantara periode 1930-1970.

"Intinya bagaimana kenusantaraan di mata pelukis tahun 1930-1970. Ada pemandangan, kebiasaan atau budaya dan performa penduduk nusantara kala itu," ujar Mikke.

Salah satunya adalah lukisan karya pelukis Meksiko, Diego Rivera berjudul Gadis Melayu dengan Bunga yang digoreskan pada tahun 1955. Mikke mengatakan, lukisan ini sempat hendak ditarik ke negara asalnya.

Namun, pada akhirnya Ir. Soekarno selaku Presiden pertama RI mendapatkan salah satu lukisan Diego, yakni lukisan 'Gadis Melayu dengan Bunga' tersebut melalui dikeluarkannya dekrit Presiden.

Pameran karya seni yang selama tersimpan di Istana itu akan digelar di Galeri Nasional, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat dari tanggal 1 hingga 30 Agustus 2016. Selain 28 lukisan terpilih, Istana juga akan menampilkan 100 foto-foto kepresidenan dan sembilan buku yang menceritakan tentang lukisan di Istana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com