Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Proses Identifikasi, Polisi Akan Ambil Sampel DNA Anak Santoso

Kompas.com - 19/07/2016, 19:24 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri akan menghadirkan anak Abu Wardah alias Santoso ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu.

Polisi akan mengambil sampel DNA anak Santoso untuk proses identifikasi salah satu jenazah yang tewas dalam baku tembak di Poso, Senin (19/7/2016).

"DNA sampel dari anaknya, ini dalam upaya didatangkan ke Palu," ujar Boy, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Namun, Boy mengaku tidak mengetahui identitas anak Santoso.

Saat ini, Boy pun belum dapat memastikan keberadaan anak tersebut.

"Kalau pembanding anak diusahakan dilakukan malam ini," kata Boy.

Boy mengatakan, untuk hasil tes DNA, diperlukan waktu paling cepat tiga hari. Sementara itu, polisi tidak begitu kesulitan mengidentifikasi jenazah secara fisik.

Salah satu ciri fisik yang dianggap identik dengan ciri Santoso yakni bekas luka tembak di paha.

Bekas luka tersebut didapatkan Santoso sejak tahun 2007.

Sementara, ciri fisik lain, seperti tanda tahi lalat di wajah menjadi bukti identik lainnya bahwa jenazah yang tewas dalam baku tembak di Poso itu adalah Santoso.

Tanda tahi lalat pada jenazah itu berukuran 0,7 sentimeter, persis seperti ukuran tahi lalat milik Santoso.

Ada juga tahi lalat di bawah bibir sebelah kiri. Sidik jari jenazah tersebut juga identik dengan milik Santoso.

Dengan demikian, polisi meyakini bahwa seratus persen ciri fisik jenazah itu sama dengan Santoso, pimpinan kelompok teroris yang sudah menahun menjadi buron.

Adapun, satu jenazah lainnya dipastikan bernama Muhtar. Proses identifikasi Muhtar juga menggunakan metode yang sama seperti identifikasi Santoso.

Kompas TV Santoso Diduga Tewas, JK Apresiasi Kinerja Satgas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com