Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yasonna Sebut Kekurangan Staf Pengawas Jadi Celah Napi Kabur

Kompas.com - 11/07/2016, 12:36 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly menyebutkan, kurangnya staf pengawas menjadi faktor penyebab kaburnya narapidana dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Napi tersebut bernama Anwar alias Rijal. Ia merupakan terpidana kasus pemerkosaan dan pembunuhan.

Anwar kabur setelah menyamar menjadi seorang perempuan.

Yasonna mengatakan, saat ini penghuni di Rutan Salemba, Jakarta, mencapai lebih dari tiga ribu orang.

Sementara, jumlah pengawas rutan sangat terbatas.

"Satu shift, pengawasnya cuma 20-an (orang)," ujar Yasonna, di Kemenkumham, Jakarta Selatan, Senin (11/7/2016).

Yasonna mengatakan, instruksi pengetatan pengawasan sebenarnya sudah kerap dilakukan.

Bahka, permintaan bantuan kepada TNI serta Polri juga dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk pada saat kunjungan penghuni rutan saat Hari Raya.

"Tapi TNI kan dibutuhkan di tempat lain, polisi juga mengatasi mudik," tutur Yasonna.

Menurut Yasonna, persoalan kaburnya napi saat kunjungan hari raya bukan persoalan yang mudah diselesaikan di tengah keterbatasan staf pengawas.

"Karena tidak mungkin bagi kami tidak memberikan kesempatan di hari baik bulan baik. Namun, petugas kami yang terbatas itu (jadi persoalan)," kata dia.

"Jadi ini persoalan yang tidak mudah. Tapi semua (pengawasan selama hari raya) jalan kok, overall bagus," tambah dia.

Sebelumnya, Anwar melarikan diri dari Rutan Salemba pada Kamis (7/7/2016) lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono mengungkapkan, kejadian tersebut bermula saat istri Anwar, Ade Irma Suryani, membesuk Anwar sekira pukul 14.00 WIB.

Saat membesuk, sang istri membawakan jilbab beserta baju gamis untuk Anwar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com