Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakorlantas Sarankan Pemudik Tinggalkan Kampung Halaman di Hari Kedua Lebaran

Kompas.com - 05/07/2016, 20:09 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto menyarankan para pemudik meninggalkan kampung halaman pada hari kedua lebaran.

Hal itu guna menghindari terjadinya penumpukan kendaraan pada saat arus balik yang puncaknya diperkirakan terjadi pada Sabtu, 9 Juli, dan Minggu, 10 Juli 2016.

"Jadi perlu saya sampaikan, untuk arus balik nanti himbauan dari kami jangan mepet waktu, artinya jangan menunggu Sabtu, Minggu," ujar Agung di kantor NTMC Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, (5/7/2016).

"Kalau lebarannya Rabu-Kamis. Jumat mungkin sudah bisa pulang kan sehingga bisa terbagi jumlah volume kendaraan yang bisa melewati jalan," kata dia.

Bagi pemudik dari arah Jawa Tengah, ia juga mengimbau agar tidak seluruhnya masuk melalui Pintu Tol Brebes Timur. Pemudik bisa menggunakan jalur alternatif. 

Menurutnya, jika selruh pemudik masuk melalui jalur tol akan terjadi penumpukan di pintu keluar. "Pemudik mohon tak hanya gunakan jalan tol Cipali," kata agung Menurut Agung, ada banyak jalan alternatif yang bisa dlintasi pemudik.

Jalur alternatif itu merupakan jalur yang biasa dilintasi kendaraan sebelum Tol Cipali beroperasi. "Gunakan jalur lain termasuk jalur Selatan di Ciamis, Tasik, Garut dan Nagreg sampai Bandung termasuk jalur Pantura yang lama," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Bagian Operasi Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Kombes Pol Benyamin mengatakan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 9 dan 10 Juli 2016. Menurutnya, kemacetan akan terjadi di Kota Tegal hingga pintu masuk Tol Brebes Timur. Kemacetan terjadi karena banyak pengendara yang mampir ke kios-kios penjual oleh-oleh.

Selain itu, sebelum Pintu Tol Brebes Timur juga ada Simpang Maya. Perempatan lalu lintas ini juga akan membuat kendaraan memumpuk di dalam kota. Meskipun demikian, kemacetan hanya terjadi di dalam wilayah Brebes, sebelum pintu Tol Brebes Timur.

Mengantisipasi persoalan itu, kepolisian sudah menyiapkan skema contra flow yang akan diterapkan dari arah Simpang Maya hingga ke Pintu Tol Brebes.

Benyamin menambahkan, kemacetan juga akan terjadi di pintu Tol Cikarang Utama yang juga terintegrasi dengan Jaur Tol Cipali. Pasalnya, kendaraan akan banyak menumpuk saat akan membayar tol.

Kompas TV Pemudik Masih Padati Stasiun Senen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com