Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbah Karep... Menteri Sosial Pun Terhenyak

Kompas.com - 26/06/2016, 16:14 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


GRESIK, KOMPAS.com
- Di sebuah gubuk berukuran 3 meter x 3 meter itu, Karep (65) tinggal sendiri. Isi rumahnya tak banyak, hanya balai-balai yang diselimuti kasur tipis, sebagai tempat istirahat.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terlihat terhenyak ketika melihat kondisi Karep, Sabtu (25/6/2016). Selain tinggal sendiri, Mbah Karep—begitu sapannya—juga menderita kanker kulit yang menyerang hampir 50 persen wajahnya.

Karep adalah warga Dusun Jati Sari, Desa Mojowuku, Kecamatan Kedamean, Gresik, Jawa Timur. Menurut keponakannya, Supar, Karep sudah menghuni gubuk itu selama dua tahun.

"Kalau sakitnya sudah lama, sudah lebih dari 10 tahun. Akan tetapi keputusan beliau tinggal di gubuk sendiri adalah permintaannya (sendiri)," kata Supar ditemui di kediaman Karep, Sabtu.

Sebenarnya, kata Supar, sanak saudara Karep bukan hanya dia seorang. Semenjak Karep tinggal sendiri, dia ataupun keluarga yang lain atau warga setempat bergiliran menjenguk dan memberi bantuan makanan. Namun, untuk pengobatan, warga tak bisa berbuat banyak.

"Kami (warga) bergantian saja, beri makan dan urusi Mbah Karep. Dia memang tidak memiliki anak," lanjut Supar.

Akan tetapi, ujar Supar, setiap pagi, ada bidan desa—dari Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes)—yang bertugas mengganti perban di wajah Mbah Karep. Bidan ini juga yang mendampingi ke rumah sakit kalau penyakit Mbah Karep kambuh dan semakin parah.

Mengetahui kondisi itu, Khofifah berkomentar. "Saya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Sosial Gresik. Mbah karep ini sudah pernah dirawat di rumah sakit juga minta pulang. Kemudian dibawa ke Panti Lanjut Usia (Lansia) juga tidak mau," ungkap Khofifah.

Penanganan lansia

Kalau sudah begitu,kata Khofifah, kebersamaan warga untuk mengulurkan bantuan sangat dibutuhkan. Dia pun mengungkapkan, Mbak Karep adalah salah satu potret kondisi lansia di Indonesia.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Di gubuk inilah, Mbah Karep (65) tinggal sendirian sehari-hari, di Dusun Jati Sari, Desa Mojowuku, Kecamatan Kedamean, Gresik, Jawa Timur. Gambar diambil pada Sabtu (25/6/2016)

"Hari ini, jumlah lansia terlantar ada 1,8 juta (orang). Adapun lansia yang potensial terlantar itu 1,6 juta," tambah Khofifah.

Solusi dari pemerintah, sebut Khofifah, adalah menyiapkan panti lansia. Akan tetapi, prioritas pertama untuk menampung lansia ada pada keluarga.

"Ini tanggung jawab keluarga untuk dapat menerima lansia," tegas dia.

Untuk kasus Mbah Karep, tambah Khofifah, ia berencana memasukkan Karep sebagai penerima PKH untuk lansia dan akan dimasukkan dalam program Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) agar kesehatannya terjamin.

Untuk PKH lansia, Khofifah menuturkan bahwa dana baru cair pada November 2016. Nantinya, tiap bulan Mbah Karep akan menerima Rp 200.000.

"Nantinya, uang ini bisa digunakan untuk perbaikan gizi beliau," ujar Khofifah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com