Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Ungkap Perbincangan dengan Megawati soal Pilkada DKI Jakarta

Kompas.com - 08/06/2016, 14:13 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan bahwa dirinya tidak akan ikut dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 2017 nanti.

Risma menegaskan hal tersebut meskipun saat ini namanya dianggap paling berpeluang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

"Enggak. Peluang apa lho. Peluang itu, ndak tahu," kata Risma sambil tertawa di Mahkamah Konstitusi, Rabu (8/6/2016).

Ia juga mengakui bahwa sudah bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Dalam pertemuan itu, kata Risma, Megawati berpesan bahwa untuk maju menjadi pemimpin Jakarta perlu banyak pertimbangan dan juga kerelaan diri.

"Ibu (Megawati) itu ngomongnya, 'Mbak Risma kalau maju harus pakai ini (tunjuk kepala), pakai ini (tunjuk hati), pakai ini (tunjuk perut)," tutur Risma.

"Maksudnya, aku harus rela (untuk maju di Pilgub DKI), enggak bisa, 'Aku oh dipaksa gini...' Itu enggak bisa," kata dia.

Dalam pertemuan itu, dia sudah menyatakan penolakannya secara halus jika nantinya PDI-P memintanya maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

"Aku sudah matur nuhun (berterima kasih) sama Ibu Megawati," kata politisi PDI-P itu.

Nama Risma kembali dikaitkan akan maju dalam Pilgub DKI Jakarta pada 2017 nanti. Pasalnya, hingga saat ini, PDI-P belum membuka suara terkait nama yang akan diusung.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok awalnya disebut sebagai calon potensial yang akan diusung oleh partai berlambang banteng itu.

Namun, Ahok sudah menegaskan akan maju bersaing melalui jalur independen.

Kompas TV Risma "Ogah" Tinggalkan Surabaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com