Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UGM Klarifikasi Pernyataan soal Aktivis dan Akademisi di Istana

Kompas.com - 04/06/2016, 10:40 WIB
Bayu Galih

Penulis

KOMPAS.com- Dosen dari Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada (UGM) Amalinda Savirani mengklarifikasi pernyataannya saat peluncuran buku Reclaiming the State: Mengatasi Masalah-masalah Demokrasi di Era Pasca-Soeharto.

Klarifikasi untuk meluruskan pesan yang ingin disampaikan penulis dalam buku tersebut. Ia menilai berita terkait buku tersebut yang tayang Jumat (3/6/2016) dengan judul "Aktivis dan Akademisi di Istana Dinilai Tak Berguna dalam Dorong Perubahan" membuat pembaca berkesimpulan sebaliknya.

Berikut penjelasan Amalinda Savirani, mewakili tim penelitian Power, Welfare, and Democracy (PWD):

1. Buku Reclaiming the State: Mengatasi Masalah-masalah Demokrasi di Era Pasca -oeharto adalah buku hasil survei demokrasi terhadap 600-an aktivis masyarakat sipil di era Pasca-Soeharto yang dilakukan pada 2013.

2. Masalah utama demokrasi RI adalah lemahnya gerakan masyarakat sipil dan representasi 

3. Rekomendasi hasil survei ini untuk mengatasi masalah demokrasi tersebur adalah dengan  mendorong aktivis masyarakat sipil untuk terlibat aktif dalam arena negara untuk mempengaruhi kebijakan. Proses masuknya aktivis dalam arena negara telah berlangsung. Ini yang perlu direfleksikan: sejauh mana proses yang sudah berlangsung ini telah memperkuat demokrasi.  Inilah konteks ilustrasi yang dijadikan judul oleh Kompas.com.
 
4. Judul yang dibuat oleh Kompas.com tidak salah dan tidak berbohong, tapi ia menjauhkan dari  argumen utama buku. Akibatnya ini mengkerangkai pembaca berkesimpulan yang sebaliknya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com