JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam waktu dekat, umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia akan menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.
Kebutuhan akan tausiyah yang disampaikan melalui media dakwah pun menjadi hal yang penting.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, setidaknya ada 800.000 lebih masjid dan mushala yang terdapat di Indonesia. Masjid dan mushala itu tentunya membutuhkan seorang ustaz yang dapat menyampaikan tausiah kepada para jemaah setiap harinya.
"Saya jadi membayangkan, bagaimana susahnya mencari ustaz itu di saat puasa," kata Kalla di Masjid Istiqlal, Sabtu (28/5/2016).
Kalla pun teringat hingar bingar ojek berbasis aplikasi yang marak belakangan ini. Ide tersebut setidaknya dapat diaplikasikan untuk mencari ustaz yang dapat memberikan tausiah di masjid dan mushala.
Menurut dia, jika ada aplikasi yang dapat mempertemukan ustaz dengan masjid, maka tentu tidak akan sulit untuk mencari ustaz. Selain itu, keberadaan aplikasi "pencari ustaz" ini dapat mengefisiensi kinerja ustaz selama ini.
"Kalau ada masjid kan jadi tahu siapa ustaz yang berada di jarak 1-2 kilometer di sekitarnya. Jangan sampai ustaznya di Jakarta Utara, masjidnya di Jakarta Selatan. Bisa-bisa abis amplop ustaznya buat taksi," selorohnya.
Ia menambahkan, aplikasi tersebut juga dapat diberi fitur tambahan seperti menampilkan akreditasi setiap ustaz. Nantinya, para ustaz dapat menyerahkan curriculum vitae (CV) mereka ke Dewan Masjid Indonesia. CV tersebut berisi kelebihan dan kompetensi yang dimiliki masing-masing ustaz.
"Nanti diberi semacam bintang lah. Oh, ini ustaz bintang lima, oh ini ustaz platinum, ustaz emas, ustaz perak. Jadi pengurus masjid tahu, oh ustaz ini segini (tarif dakwahnya)," canda Kalla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.