Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bripka Seladi Seharusnya Jadi Perhatian Negara

Kompas.com - 23/05/2016, 14:44 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengatakan, kisah Bripka Seladi, seorang polisi di Malang, seharusnya menjadi perhatian negara.

Demi mencukupi kebutuhan hidup, Seladi memilih menjadi pengepul sampah di luar waktunya bertugas sebagai polisi.

Ia memilih berkutat dengan sampah untuk mendapatkan penghasilan tambahan daripada menerima suap.

(Baca: Andai Petinggi Kepolisian Mencontoh Bripka Seladi...)

Agus menyampaikan hal itu di hadapan para penegak hukum saat membuka acara "Pelatihan Bersama Peningkatan Kapasitas Penegak Hukum dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi Wilayah Hukum Provinsi DKI Jakarta", di Hotel Aston Bogor, Jawa Barat, Senin (23/5/2016).

"Sekitar 3 atau 4 hari lalu ada semacam cubitan untuk kita, kalau kita baca halaman pertama Kompas. Kita lihat yang namanya Bripka Seladi, banyak yang baca mungkin. Mungkin itu patut menjadi pedoman bagi kita," ujar Agus.

"Tapi dalam waktu yang bersamaan, patut menjadi penyesalan. Kenapa kita sebagai negara, kenapa kita sebagai pimpinan, tidak bisa mencukupi hidupnya," lanjut dia.

(Baca: Kapolri: Semangat Bripka Seladi Tak Terima Suap Patut Diapresiasi)

Agus menyebutkan, kesejahteraan aparatur di sejumlah lembaga penegak hukum seperti Kejaksaan, Polri, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) harus diperjuangkan.

"Kalau PPATK tidak usah diperjuangkan lagi, karena gajinya sudah tinggi, BPK juga mungkin tidak perlu lagi, sudah tinggi," kata Agus.

Ia mengajak para pimpinan lembaga penegak hukum untuk membahas soal kesejahteraan aparatnya bersama Presiden Joko Widodo.

"Saya Ingin mengajak Pak Kapolri dan Pak Jaksa Agung untuk menghadap Pak Presiden khusus membahas hal ini," kata dia.

Acara yang di selenggarakan oleh KPK ini dihadiri oleh para petinggi lembaga penegak hukum negara, di antaranya, Kabareskrim Polri yang diwakili oleh Wakil Kepala Bareskrim Irjen Pol Ari Dono Sukmanto; Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Arminsyah; Auditor Utama BPK RI, Nurmahadi Suryajaya Negara; Deputi Investigasi BPKP Nono Sampono, Kepala PPATK M Yusuf; Kajati DKI Sudung Situmorang; dan Ketua BPK, Hary Azhar Aziz.

Kompas TV Selepas Bertugas, Bripka Seladi jadi Pemulung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com