Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Kelompok Diduga ISIS Bakar Paspor Indonesia yang Libatkan Anak-anak

Kompas.com - 19/05/2016, 06:56 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan kelompok yang diduga Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali diunggah.

Video tersebut menayangkan puluhan bocah yang dilibatkan kelompok teror tersebut.

Anak-anak itu mengenakan baju loreng tentara, dan membakar paspor. Terdapat lambang bendera ISIS di pojok kanan tayangan video tersebut.

Dalam video berdurasi 2 menit 14 detik ini, awalnya menampilkan anak-anak yang bergantian menembak dengan senjata api.

Tak hanya senjata laras pendek, tubuh kecil mereka juga dilatih untuk menopang senjata laras panjang.

Kemudian di pertengahan video, pria dewasa bernama Abu Thalha Malizi, dikelilingi puluhan anak, berbicara menggunakan bahasa Indonesia.

Ia tampak memegang paspor Malaysia berwarna merah. Sementara anak-anak di sekelilingnya juga menunjukkan paspor yang rata-rata berwarna hijau, yakni paspor Indonesia.

Entah ditujukan kepada siapa, pria tersebut menyampaikan bahwa mereka akan melepas kewargaan Indonesia dan Malaysia.

"Kami akan membakar paspor-paspor ini sebagai tanda pembebasan diri kami kepada kamu, wahai pemimpin-pemimpin thaghut (zalim), wahai kerajaan-kerajaan thaghut," ujar pria tersebut.

Tak hanya itu, ada juga ancaman yang dia lontarkan.

"Bahwasanya kami akan datang kepada kamu dengan bala tentara yang kamu tidak akan mampu mengalahkan," kata dia.

Kemudian, secara bersamaan, anak-anak melempar paspornya ke atas tanah.

Salah seorang dari mereka maju ke depan, memegang kertas, kemudian membakarnya jadi satu dengan paspor lainnya.

Kompas TV 14 Orang Terduga ISIS Diamankan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com