Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejaksaan Agung Keluhkan Minimnya Dana Pemberantasan Korupsi

Kompas.com - 03/05/2016, 19:00 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah anggaran selalu menjadi masalah klasik bagi seluruh lembaga negara di Indonesia. Ini pun dialami Kejaksaan Agung yang juga bertugas untuk memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia.

Hal itu dikeluhkan oleh Koordinator Satu Bidang Pidana Khusus Kejaksaan Agung Pathor Rahman dalam seminar dan lokakarya yang digelar oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Menurut Pathor, dana yang diperoleh Kejaksaan Agung khususnya untuk pemberantasan tindak pidana korupsi (tipikor) sangatlah minim.

Dalam satu tahun, Korps Adhyaksa hanya menerima dana sejumlah Rp 200 juta. Jumlah itu dengan peruntukan Rp 25 juta untuk tahap penyelidikan, Rp 50 juta untuk penyidikan, Rp 100 juta untuk penuntutan, dan Rp 25 juta untuk eksekusi.

"Coba bayangkan, dengan besaran dana tersebut tentunya sulit karena kami juga memiliki perwakilan hingga daerah," ujar Pathor.

Besaran dana tersebut berbanding terbalik dengan yang diterima KPK. Dalam setahun, KPK mengantongi dana sejumlah Rp 50 miliar.

Peruntukan dana itu adalah Rp 11 miliar untuk penyelidikan, Rp 12 miliar untuk penyidikan, Rp 14 miliar untuk penuntutan, dan Rp 13 miliar untuk eksekusi.

Meski demikian Pathor mengaku, pemberantasan korupsi tetap menjadi agenda prioritas bagi Kejaksaan Agung. Karena itu, meski mendapat porsi anggaran yang kurang, pihaknya tetap berupaya mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki.

"Mau tidak mau kami harus efisien dalam bekerja, saya rasa skala prioritas harus digunakan supaya kinerja kejaksaan dalam menangani kasus korupsi benar-benar optimal," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com