Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Papua: Tidak Ada Apa-apa di Tolikara

Kompas.com - 25/04/2016, 15:55 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw membantah pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menyatakan aksi bentrok di Distrik Gika dan Panaga, Kabupaten Tolikara, sejak 9 April 2016, telah menewaskan satu orang dan menyebabkan 32 warga terluka.

Menurut Paulus, dia sudah melakukan upaya klarifikasi dengan Kapolres Tolikara Musa Korwa dan di wilayah tersebut tidak terjadi konflik sebagaimana telah diberitakan.

"Kami sudah melakukan upaya klarifikasi dengan Kapolres Tolikara AKBP Musa Korwa bahwa hasil pengecekan yang bersangkutan di wilayah itu tidak ada apa-apa," ujar Paulus usai menghadiri rapat kerja di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (25/4/2016).

(Baca: Polisi Tindak Lanjuti Penyebaran Kabar "Hoax" Terkait Bentrok di Tolikara)

Lebih lanjut, Paulus menjelaskan bahwa memang terdapat kasus meninggalnya sesorang warga pada 16 April 2016 dan hampir berakibat terjadinya salah paham.

Namun, peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan bentrokan karena Kapolres langsung datang ke tempat dan berhasil mengendalikan suasana di Tolikara.

"Sampai tadi pagi, kami coba klarifikasi dengan kapolres dan pihak Sekda Kabupaten, memang tidak ada kejadian. Terkait kasus kematian pada tanggal 16 kami belum tahu motifnya. Kapolres sudah melakukan upaya cepat sehingga persoalan tidak berkembang," kata Paulus.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, aksi bentrok di Distrik Gika dan Panaga, Kabupaten Tolikara, sejak 9 April 2016 hingga kini telah menewaskan satu orang dan menyebabkan 32 warga terluka.

(Baca: BNPB Bingung Sikapi Laporan BPBD soal Konflik di Tolikara)

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, penyebab konflik sosial ini adalah persoalan pembagian bantuan dana Respek yang dinilai tidak adil antardistrik pada tanggal 9 April lalu.

Menurut Sutopo, tercatat satu orang meninggal dunia, atas nama David Manipo (24). Selain itu, 17 orang luka berat dan 15 orang luka ringan. Adapun kerugian materi berupa 95 rumah terbakar.

"Selain itu juga kerusakan pertanian, penjarahan ternak, dan kehilangan harta benda, yang mana kerugian keseluruhan masih dalam perhitungan BPBD," ujar Sutopo.

Namun, setelah pihak kepolisian membantah, BNPB kemudian memberikan klarifikasi dan menyatakan sedag menelusuri soal ketidakakuratan informasi yang diberikan Kepala BPBD Tolikara Feri Koyoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ramai soal Biaya UKT, Muhadjir: Jangan Tiba-tiba Naik, Terlalu Sembrono

Ramai soal Biaya UKT, Muhadjir: Jangan Tiba-tiba Naik, Terlalu Sembrono

Nasional
Kepala BIN: IKN Cermin Transformasi Indonesia Menuju Negara Maju Modern

Kepala BIN: IKN Cermin Transformasi Indonesia Menuju Negara Maju Modern

Nasional
5 Poin Terkait Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

5 Poin Terkait Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com