ULAN BATOR, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengatakan, globalisasi yang terjadi saat ini belum mampu menyelesaikan persoalan kesenjangan sosial dan ekonomi yang ada.
Hal itu terutama kesenjangan yang terjadi antara negara maju dan negara berkembang. Fadli lantas memberikan contoh globalisasi dalam perdagangan internasional.
Meski secara teoretis globalisasi diharapkan dapat memberikan kesempatan yang sama bagi semua negara dan elemen masyarakat, tetapi dalam kenyataannya tidak demikian.
"Banyak negara dan kelompok masyarakat yang masih belum dapat bersaing dalam iklim kompetisi yang demikian besar," kata Fadli saat menjadi keynote speaker pada diskusi panel dengan tema "Connectivity and Effective Multilateralism" pada Asia-Europe Parliamentary Partnership (ASEP) ke-9 di Ulan Bator, Mongolia, Jumat (22/4/2016).
"Ketika kebijakan perdagangan internasional tidak memberikan manfaat positif bagi negara berkembang, diperlukan perubahan secara menyeluruh," lanjut dia.
la menambahkan, di sejumlah negara berkembang yang terkena dampak globalisasi, yaitu perdagangan internasional, akhirnya muncul gerakan fair trade.
Secara umum, gerakan itu mengacu pada kemitraan yang setara antara produsen dan pedagang untuk membuka kesempatan yang sama bagi semua pihak.
Di samping itu, fair trade juga diharapkan mampu menjamin keterbukaan informasi terhadap publik dan menciptakan lapangan perdagangan yang adil dan berkelanjutan.
"Salah satu praktik fair trade yang mulai dipromosikan adalah perdagangan biji kopi. Namun, perlu diperhatikan pula bahwa praktik sertifikasi fair trade belum dapat menjamin terselenggaranya praktik perdagangan yang adil," kata dia.
Perubahan menyeluruh
Fadli menekankan perlu adanya perubahan menyeluruh untuk menghadapi tantangan globalisasi, terutama untuk menciptakan globalisasi yang adil dan berimbang.
Guna menunjang hal tersebut, maka prinsip dasar globalisasi, seperti kemakmuran, interkoneksi, dan manfaat bersama, harus dikedepankan.
"Dalam menjawab tantangan ini, konektivitas antarwilayah dan kerja sama multilateral dapat diupayakan," ujar Fadli.
Konektivitas, menurut Fadli, tak hanya sebatas pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga mempererat hubungan masyarakat. Di samping itu, peningkatan hubungan kerja sama multilateral harus efektif.
"Bukan hanya mengacu pada terciptanya kawasan yang tertib, adil, dan sejahtera, tetapi dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat," ucap Fadli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.