JAKARTA, KOMPAS.com — Ada sejumlah topik yang dibicarakan antara Presiden Joko Widodo dan delegasi Partai Komunis China saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (13/4/2016).
Pertama, pertemuan itu dijadikan momen untuk saling menegaskan komitmen kedua negara dalam meningkatkan persahabatan.
"Saling memberikan manfaat, keuntungan bagi dua negara, baik pada tingkat pemerintahan, negara, maupun partai," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung seusai mendampingi Presiden bertemu para delegasi.
Soal partai, kedatangan delegasi Partai Komunis China itu juga dalam rangka memenuhi undangan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Kedua, para delegasi secara resmi mengundang Presiden Jokowi untuk hadir dalam acara G-20 Summit di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Ketiga, membahas soal ekonomi. Kedua negara sepakat meneruskan kerja sama, baik yang sudah dilakukan, yakni kereta cepat Jakarta-Bandung, maupun proyek strategis lainnya.
"Kerja sama-kerja sama lainnya di bidang natural resources, energi, dan di bidang infrastruktur lainnya. Itulah beberapa hal yang dibahas tadi," ujar Pramono.
Delegasi partai dipimpin oleh Kepala Departemen dah Hubungan Luar Negeri pada Dewan Pusat Partai Komunis China Song Tao.
Ia membawa beberapa pejabat antara lain Deputi Direktur Jenderal Partai Rao Huihua dan Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng.
Sementara itu, Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Wakil Menteri Luar Negeri M Fachir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.