Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pegawainya Dibunuh Saat Bertugas, Dirjen Pajak Minta Perlindungan Polri

Kompas.com - 13/04/2016, 12:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi meminta Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengerahkan bawahannya untuk mengawal kegiatan pegawai pajak, khususnya saat menagih pajak ke wajib pajak.

Pasalnya, tugas menagih pajak ke wajib pajak berisiko terhadap keselamatan petugas pajak.

Sebelumnya, dua pegawai pajak tewas ditikam wajib pajak saat menagih di daerah Gunungsitoli, Nias, Sumatera Utara.

"Saya melaporkan ke Kapolri atas kejadian meninggalnya dua pegawai pajak. Kami minta diamankan untuk kegiatan apa pun yang berisiko," ujar Ken dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/4/2016).

Juru sita pajak negara bernama Parada Toga Fransriano S dan anggota satuan pengamanan, Soza Nolo Lase, tewas setelah ditikam wajib pajak bernama Agusman Lase. (Baca: Tagih Tunggakan, Dua Petugas Pajak Tewas Ditikam Seorang Wajib Pajak)

Pada kesempatan yang sama, Badrodin menyampaikan dukacita atas peristiwa tersebut. Pihaknya siap melakukan pendampingan kepada petugas pajak selama diminta ketika bertugas di lapangan.

"Kami sepakat, tugas mana pun yang dianggap mengandung risiko silakan minta bantuan pendampingan dari kepolisian, dan kami siap. Harapan kami, tidak terjadi lagi kasus seperti ini," kata Badrodin.

Terlebih lagi, sudah ada nota kesepahaman antara Ditjen Pajak, Kapolri, Kabareskrim, dan sejumlah pihak lain.

Badrodin mengatakan, saat ini kasus tersebut sudah ditangani oleh Polda Sumut. Pelaku telah menyerahkan diri, dan polisi juga telah memeriksa 10 saksi mata untuk perkara ini. (Baca: Jokowi Sampaikan Dukacita Dibunuhnya 2 Petugas Pajak)

"Masih kami dalami apakah pelakunya satu atau lebih dari satu. Polda Sumut yang nantinya akan menentukan ini," ujar Badrodin.

Peristiwa ini terjadi pada Selasa (12/4/2016). Agusman selaku wajib pajak tidak terima ditagih oleh petugas untuk membayar tagihan sebesar Rp 14,7 miliar.

Saat berada di tempat usaha pelaku, kedua korban menanyakan kapan tunggakan pajak akan dibayarkan. (Baca: Dua Petugas Pajak Ditikam, Pengusaha Karet Emosi karena Ditagih Miliaran Rupiah)

Entah bagaimana, tiba-tiba saja cekcok terjadi. Kedua korban lantas ditikam pelaku dengan menggunakan pisau hingga tewas.

Agusman langsung menyerahkan diri ke Mapolres Nias setelah melakukan penikaman.

Kompas TV 2 Petugas Pajak Tewas Ditikam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com