JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin atau yang akrab disapa Akom menilai kampanye hitam adalah hal yang wajar dalam pemilihan calon ketua umum.
Hal ini tak terkecuali pada pemilihan ketua umum Partai Golkar pada Mei 2016 mendatang.
"Saya kira itu adalah salah satu risiko yang dihadapi figur calon ketum dan sekarang sudah jalan sekian bulan," kata Akom di sebuah kafe di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2016).
"Saya mengganggap itu sebagai dinamika yang harus saya hadapi," tuturnya.
Akom meyakini, selama ini dirinya tak pernah berbuat hal yang tidak baik. Ia pun percaya publik sudah sangat cerdas. Begitu pula dengan para kader yang nanti akan memilih ketua umum Partai Golkar.
"Mereka bisa menilai untuk partai ini dan saya yakin semua untuk Partai Golkar menjadi lebih baik," ujarnya.
Rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar yang diselenggarakan, Kamis (7/4/2016) sore, telah menyepakati rencana penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) partai tersebut.
Panitia pelaksana pun mulai ancang-ancang untuk menyiapkan mekanisme pencalonan dan pemilihan agar munaslub berjalan bersih.
Menurut rencana, Munaslub Partai Golkar akan dilangsungkan di Pulau Bali pada 7-8 Mei 2016.
Namun, hingga kini belum ditentukan di mana lokasi pasti penyelenggaraan munaslub tersebut.