Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marwan Jafar Bantah Adanya Politisasi dalam Rekrutmen Pendamping Desa

Kompas.com - 10/04/2016, 16:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar membantah ada unsur politis di balik rekrutmen pendamping desa. Ia menyebut tudingan tersebut sebagai hal yang serius.

"Isu soal politisasi itu apa? Ini tuduhan yang luar biasa," kata Marwan di Jakarta, Minggu (10/4/2016).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu mengatakan, Kemendes melakukan seleksi pendampingan desa secara terbuka. Mekanisme seleksi hingga hasilnya pun dibuka lewat website Kemendes.

"Tuduhan politisasi sama sekali tidak betul dan tidak benar. Memang saya dari PKB, ya kenapa?" kata Marwan.

Dalam seleksi ini, kata Marwan, Kemendes hanya menentukan bagaimana mekanisme seleksi. Selebihnya diserahkan kepada pemerintah provinsi untuk menentukan siapa saja yang lolos. Pendaftaran pun langsung diserahkan urusannya ke daerah.

"Kami hanya membuat panduannya. Seleksi juga terbuka, malah disebut politisasi," kata Marwan.

Untuk pendamping desa selama ini, Kemendes menggunakan jasa eks peserta Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat, yang sudah tidak aktif lagi sejak masih berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri.

PNPM dihapuskan sejak Desember 2014 dan pesertanya dikontrak sebagai pendamping desa oleh Kemendes pada Juli 2015. Kontrak tersebut akan habis pada Mei 2016, sehingga Kemendes melakukan seleksi pendamping desa.

Rekrutmen itu dipermasalahkan, Sebagian eks anggota PNPM menuntut Kemendes memperpanjang kontrak mereka lima tahun lagi tanpa mengikuti seleksi.

"Anarkis ini, memaksakan kehendak. Maunya ditetapkan lima tahun," kata Marwan.

Menurut dia, 30 persen dari eks peserta PNPM ikut seleksi dan lolos jadi pendamping desa. Marwan mengatakan, jika masih ingin jadi pendamping desa, maka peserta PNPM lain juga ikut seleksi tahap berikutnya.

(Baca Ingin Jadi Pendamping Desa, Eks PNPM Diminta Taat Aturan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

Nasional
Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Nasional
100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

Nasional
KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

Nasional
Tata Kelola Makan Siang Gratis

Tata Kelola Makan Siang Gratis

Nasional
Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Nasional
Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Nasional
Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Nasional
KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

Nasional
Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Nasional
Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com