Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Majelis Islah PPP Sepakati Musyawarah Internal

Kompas.com - 14/03/2016, 14:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Islah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyepakati terselenggaranya musyawarah internal guna menyelesaikan polemik partai berlambang kabah itu.

Hal tersebut disampaikan politikus PPP Rusli Effendi seusai melakukan dialog PPP yang dimediasi oleh Dirjen Administrasi Umum Kementerian Hukum dan HAM Freddy Haris di kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin (14/3/2016).

"Hari ini kita sepakat untuk melakukan islah sepenuhnya, dan untuk berikutnya kita ingin bicara secara internal dan mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama ada kesepakatan politik partai," ujar Rusli seperti dikutip Antara.

Rusli menyampaikan bahwa seluruh kader pasti menginginkan terciptanya islah di internal PPP. Terlebih semakin dekatnya tahapan menuju Pilkada serentak 2017.

Politikus PPP lainnya, Fernita Darwis menyatakan, seluruh kader yang hadir dalam dialog yang dimediasi Kemenkumham tersebut adalah mengatasnamakan Majelis Islah PPP. Fernita menekankan tidak ada lagi sekat di tubuh PPP.

"Kami mewakili Majelis Islah yang dibentuk Ketua Umum PPP Muktamar Bandung Suryadharma Ali. Tidak ada lagi 'kubu-kubuan'," ujar Fernita.

Dia mengatakan, setiap langkah yang diambil Majelis Islah akan dilaporkan kepada Suryadharma Ali, baik secara lisan maupun tertulis.

"Tidak ada langkah yang tidak dikoordinasikan dengan Pak Sudyadharma Ali," ujar Fernita.

Adapun mediasi ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan Kemenkumham. Sebelumnya pada mediasi awal yang diinisiasi Kementerian Hukum dan HAM menghasilkan pembentukan tim kecil yang terdiri atas dua kubu.

"Sepakat membentuk tim kecil yang terdiri atas lima orang dari Djan Farid-SDA dan lima orang dari Romahurmuzy-Emron Pangkapi untuk melakukan langkah-langkah merumuskan formulasi lebih lanjut dalam rangka islah seutuhnya," ujar Menkumham Yasonna Laoly usai mediasi di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Kamis (10/3/2016) malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com