PADANG, KOMPAS.com — Seusai gempa berkekuatan 7,8 skala Richter (SR) yang mengguncang Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (2/3/2016) malam, kepolisian setempat mengimbau warga yang mengungsi agar kembali ke rumah.
Sebab, menurut polisi, peringatan dini tsunami telah dicabut.
"BMKG telah mencabut peringatan tsunami. Warga yang meninggalkan rumah, silakan untuk kembali karena keadaan sudah aman," ujar personel kepolisian setempat melalui alat pengeras suara dari mobil patroli di kawasan Kampus Universitas Andalas (Unand), Limau Manis.
Setelah imbauan tersebut, arus lalu lintas kendaraan yang meninggalkan Kampus Unand mulai padat. Namun, arus kendaraan menuju Unand masih padat.
Diduga, masyarakat yang masih bergerak ke Unand adalah mereka yang sebelumnya terjebak kemacetan pada sejumlah titik dan belum mengetahui peringatan tsunami telah dicabut.
Ratusan mahasiswa yang kos di Pasar Baru, Kelurahan Cupak Tangah, Padang, masih banyak yang berkumpul di pinggir jalan sambil memantau keadaan.
"Tadi gempanya tidak terlalu keras terasa. Kalau nanti terjadi lagi, mungkin kami akan mengungsi ke Unand," kata Ardi (23), salah seorang mahasiswa itu.
Unand menjadi salah satu tujuan mengungsi warga Padang karena berada di perbukitan dan jauh dari zona merah tsunami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.