JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti meminta publik tidak membesar-besarkan kebijakan Australia yang mengeluarkan travel advisory atau peringatan perjalanan bagi warga negaranya yang ada atau hendak mendatangi Indonesia.
"Saya pikir tidak perlu dibesar-besarkan," ujar Badrodin di Kompleks Mabes Polri pada Jumat (26/2/2016).
"Kan itu bukan travel warning. Travel warning dengan travel advisory itu beda. Kalau travel advisory hanya peringatan saja dan itu biasa," ucap dia.
Informasi dari Kapolda Metro
Badrodin mengatakan bahwa travel warning dari Australia didasarkan pada informasi yang diberikan Kepala Polda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian kepada negara tersebut ketika berkunjung ke sana.
"Itu dapat terjadi karena memang informasi yang diberikan salah satunya oleh Pak Tito yang sedang berkunjung ke sana dalam rangka koordinasi untuk melengkapi penyelidikan kasus Jessica," ujar dia.
Dalam pertemuan itu, Pemerintah Australia turut menanyakan penanganan terorisme di Indonesia kepada Tito.
Tito pun memberikan penjelasan bahwa polisi Indonesia sudah menangkap jaringan teroris, khususnya yang beraksi di Thamrin, 14 Januari 2016.
Namun, Pemerintah Australia beranggapan bahwa ada hal-hal yang masih berpotensi jadi ancaman, khususnya bagi warga negaranya yang ada di Indonesia.
"Itu bisa dianggap menjadi satu masalah yang bisa ganggu keamanan. Oleh karena itu, diberikanlah saran kepada masyarakatnya yang ada di Indonesia atau yang akan datang ke Indonesia," ujar Badrodin.
"Tetapi, saya pikir semua sudah kita antisipasi dengan baik. Masyarakat tidak perlu takut," ujar dia.
Travel advisory bagi WN Australia yang berada atau akan datang ke Indonesia diumumkan di situs smartraveller.gov.au, Kamis. Indonesia dikategorikan dalam status high degree of caution.
(Baca: Australia Keluarkan Peringatan Perjalanan ke Indonesia)
"Tingkat peringatan tidak diubah. Namun, kami menyarankan warga Australia untuk berhati-hati di Indonesia, termasuk Bali," demikian bunyi pernyataan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.