Setelah Aceh, provinsi lainnya yang memiliki cukup banyak BUMDes adalah Jawa Timur (869 BUMDes), Sulawesi Utara (629 BUMDes), Sulawesi Tengah (496 BUMDes), dan Jawa Barat (416 BUMDes).
"Saya berharap di Aceh jumlah yang banyak itu karena kesadaran untuk bisa menggerakan ekonomi lokal. Bukan semata memanfaatkan peluang-peluang ekonomi yang muncul akibat keberadaan BUMDes," ucap Direktur Jenderal PPMD Kemendes, Ahmad Erani Yustika di Jakarta, Kamis (11/2/2016).
Erani menambahkan, memanfaatkan peluang tersebut tak dilarang, namun idealnya tak menjadi fokus utama. Menurutnya, fokus utama seharusnya lebih kepada penggerakan ekonomi lokal.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Kemendes menginkan agar BUMDes itu tak hanya sekedar didirikan, tetapi bisa terus berjalan.
Erani menambahkan, Kemendes menargetkan menambah 5.000 BUMDes dalam lima tahun dan telah berjalan sejak tahun lalu. Ia mengaku target tersebut bisa tercapai tahun ini. Pasalnya, pada tahun kemarin sudah terbentuk 2.000 BUMDes baru.
Kemendes juga memberikan sejumlah fasilitas ke daerah untuk menjamin bahwa BUMDes tersebut hidup dan bergerak.
"Kita bikin jaringan grosir mart yang dikelola desa, memfasilitasi untuk mengelola organisasi BUMDes, memfasilitasi pembuatan website bagi BUMDes untuk memperkenalkan produknya ke konsumen luar daerah, branding merek, macam-macam," papar Erani.