JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejumlah 274 Kabupaten/Kota di Indonesia berada di daerah bahaya sedang-tinggi dari tanah longsor.
BNPB memprediksi, sekitar 41 juta jiwa masyarakat tinggal di daerah rawan longsor dan terancam terkena paparan langsung bencana tersebut.
Terkait ancaman tersebut, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengimbau masyarakat agar bisa mengenali diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Hal tersebut dimaksudkan agar mereka dapat melakukan antisipasi dini sebelum bencana longsor terjadi. Salah satunya, dengan tetap awas saat curah hujan berintensitas cukup tinggi.
"Kalau perlu untuk sementara mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman," ucap Sutopo di Kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (10/2/2016).
Kemudian, lanjutnya, setelah terjadi hujan hendaknya masyarakat melakukan patroli pengecekan di sekitar atas-atas bukit untuk melihat apalah ada retakan-retakan.
Jika ada retakan, tutur Sutopo, biasanya longsor akan berlanjut dan jika retakan semakin membesar, tentu masyarakat harus pindah untuk sementara dari lokasi tersebut.
Ia mencontohkan seperti yang terjadi di Cilacap, Jawa Tengah. Di sana terjadi gerakan tanah yang sifatnya pelan, merayap dan cukup luas wilayahnya.
"Ini bisa diantisipasi lebih mudah dibanding longsoran yang sangat cepat," tutur Sutopo.
Sutopo melanjutkan, BNPB juga telah memasang 50 unit siatem peringatan dini rawan longsor hasil kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Badan Geologi.
Tak hanya memberikan alat, kata Sutopo, pihaknya juga melatih masyarakat agar dapat melakukan antisipasi secara mandiri.
"Masyarakat kami latih, masyarakat bisa buat denah di sekitarnya. Membuat kelompok-kelompok siaga bencana dan mampu melakukan antisipasi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.