Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Ingin Tuntaskan Persoalan Intoleransi hingga ke Akarnya

Kompas.com - 27/01/2016, 06:21 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Selain terorisme dan narkotika, Kepolisian RI juga akan memprioritaskan penanganan persoalan intoleransi pada tahun 2016.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Badrodin Haiti mengakui, saat ini kepolisian baru melakukan tahap pencegahan terkait kekerasan yang dilatarbelakangi intoleransi.

Ia berharap, aparat kepolisian bisa menyelesaikan permasalahan tersebut hingga ke akarnya. 

"Seringkali kami hanya bisa mencegah terjadinya kekerasan saja, tapi akar atau pokok permasalahan konfliknya tidak terselesaikan, contohnya kasus Filadelfia di Tambun. Itu kan masalah utamanya tidak terselesaikan, polisi hanya menjaga jangan sampai terjadi benturan terjadi. Ke depannya kami akan tuntaskan sampai akarnya," ujar Badrodin, sesuai pembukaan rapat pimpinan TNI Polri, di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Selasa (26/1/2016).

Badrodin juga mengimbau masyarakat Indonesia tidak terpengaruh konflik di Timur Tengah. Ia meminta tokoh-tokoh agama untuk menetralisir persoalan yang muncul di masyarakat.

Pada rapim yang akan berlangsung selama 4 hari ini, kepolisian akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan polri 2015 dan menentukan arah kebijakan Polri tahun 2016.

"Kerja polri mengacu pada kebijakan pemerintah. Agenda prioritasnya, mendukung kebijakan pemerintah dalam kaitannya dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengentaskan kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan sosial. Polisi mendukung itu semua," papar Badrodin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com