"Semua yang di sini (terduga teroris di Sarinah) dan Poso (kelompok Santoso) adalah semua pendukung ISIS," kata Badrodin di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (16/1/2016).
Badrodin melanjutkan, bisa saja terduga teroris di dekat Sarinah dan kelompok Santoso berkomunikasi secara pribadi.
"Ya, kalau tidak ada keterkaitannya, semua itu adalah pendukung ISIS. Bisa saja secara organisasi atau secara perorangan dia bisa satu sama lain kontak," ungkap Badrodin.
Sementara itu, operasi di Poso dipastikan masih berjalan. Operasi Tinombala tersebut dilakukan selama dua bulan, yakni dari Januari hingga Februari 2016.
"Kemarin, kontak senjata terjadi di Poso, dan satu anggotanya meninggal. Nah, itu terus kami lakukan pengejaran, kami tambah kekuatan untuk bisa menekan kelompok tersebut," kata Badrodin.