Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabes Polri Kirim Tim Propam Usut Dugaan Kesalahan AKBP Albert Neno

Kompas.com - 04/01/2016, 08:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mabes Polri telah mengirim tim Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) untuk memeriksa ada tidaknya dugaan kesalahan prosedur pada AKBP Albert Neno.

Albert dan jajarannya menggerebek sekaligus menyita minuman keras di wilayah Kupang, NTT pada 25 Desember 2015.

Aksi itu berakhir seteru dengan salah seorang Anggota DPR RI Komisi III Fraksi PDI Perjuangan Herman Herry.

"Kami sudah kirim tim dari Propam untuk mengecek, sebenarnya kasus itu bagaimana," ujar Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti di Kompleks Mabes Polri, Senin (4/1/2016).

Badrodin enggan menanggapi apakah proses hukum yang dilakukan Albert dan jajarannya sudah sesuai prosedur atau sebaliknya. Dia memilih untuk menunggu laporan lengkap dari tim Propam.

"Saya belum tahu apa benar sudah ada atau belum itu laporannya, termasuk apakah itu sudah diserahkan Bareskrim atau belum, saya cek nanti," ujar dia.

Sementara, terkait laporan Albert terhadap Herman yang disebut Kapolda NTT Brigjen Endang Sunjaya sudah diserahkan ke Bareskrim Polri, Badrodin mengaku belum mengetahuinya.

Sebelumnya, Albert yang menjabat Kasubdit III Narkoba Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) beserta jajarannya menggerebek dan menyita minuman keras di wilayah Kupang, NTT, 25 Desember 2015.

Aksi Albert menuai protes dari salah satu Anggota DPR RI Komisi III Fraksi PDI Perjuangan Herman Herry.

Protes Herman dilatari banyak pengusaha miras yang mengadu penggerebekan dan penyitaan itu. Herman pun langsung menelpon Albert dan mengajak bertemu di salah satu hotel. Namun, Albert menolaknya.

Buntutnya, Albert melaporkan Herman ke Polda NTT atas tuduhan pengancaman dan fitnah sebagaimana komunikasi mereka berdua di telepon beberapa saat setelah penggerebekan dan penyitaan miras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com