Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Terorisme Internasional, Kejahatan Paling Disorot Media Online Sepanjang 2015

Kompas.com - 27/12/2015, 09:10 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Isu terorisme internasional menjadi kejahatan yang paling banyak diberitakan media online di seluruh dunia sepanjang 2015.

Dalam tiga bulan terakhir, Indonesia Indicator (I2) mmencatat, isu terorisme internasional mendominasi pemberitaan di 1.230 media online nasional dan media online internasional berbahasa Inggris.

"Terorisme Internasional diberitakan sebanyak 104.061 kali atau mencapai 78,2 persen dari enam topik berbeda yang masuk dalam kategori Kejahatan Internasional," ujar Direktur Komunikasi I2, Rustika Herlambang dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (27/12/2015).

Keenam topik tersebut yakni terorisme internasional, perdagangan narkoba, perdagangan manusia, kejahatan siber, penyelundupan manusia, dan penyelundupan senjata.

Dalam pantauan mesin Intelligence Media Management (IMM), ungkap Rustika, isu global melibatkan para pemimpin negara-negara besar, seperti Amerika Serikat, Prancis, Israel, Australia, dan Inggris.

"Sepanjang tahun 2015, media internasional memberikan atensi pada pergerakan kelompok radikal ISIS, Taliban, Boko Haram, Al-Shahab, dan gerakan radikalisme lainnya," tuturnya.

Menurut dia, isu terorisme internasional menjadi isu yang sangat masif di media online khususnya di Eropa Barat dan Amerika Serikat.

Hal ini pula yang kemudian menyebabkan isu terorisme internasional menjadi isu besar di seluruh media di dunia.

Terlebih, selepas serangan di Paris bulan November, terdapat kasus serangan bersenjata kepada warga sipil di Amerika Serikat. Insiden ini diindikasikan dengan jaringan teroris global, dan menjadi isu politik di negeri Paman Sam.

Isu di Indonesia

Namun di Indonesia menunjukkan pergerakan isu yang berbeda. Dalam tiga bulan, pemberitaan mengenai kejahatan internasional di Indonesia tak hanya didominasi oleh terorisme Internasional, namun juga perdagangan narkoba, yakni sebanyak 27 persen.

Isu berikutnya yang mendapat perhatian media di Indonesia adalah mengenai Perdagangan Manusia (19 persen), Kejahatan Siber (15 persen), Penyelundupan Manusia (10 persen), serta Penyelundupan Senjata (2 persen).

"Mengenai Narkoba cukup mengkhawatirkan. Dari 34 provinsi di Indonesia, terdapat 25 provinsi yang memiliki ekspos pemberitaan Perdagangan Narkoba dengan persentase lebih dari 50 persen (dari 6 kejahatan transnasional tersebut)," tuturnya.

Menurut dia hal ini menjadi lampu merah atau situasi darurat yang tengah terjadi di akar rumput. Perdagangan Narkoba menjadi persoalan yang menyeluruh dan hampir merata di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com