Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Anung Bantah Ada "Tangan" Freeport di Istana

Kompas.com - 23/12/2015, 20:40 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah ada "kepanjangan tangan" PT Freeport Indonesia di dalam Istana.

Ia mengatakan bahwa Yuni Kusdinar ditunjuk menjadi Wakil Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP) setelah mundur dari PT Freeport Indonesia.

"Tidak ada 'perpanjangan tangan' Freeport di Istana. Kalau ada satu nama yang direkrut di KSP, itu direkrut jauh-jauh hari," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/12/2015).

Pramono memastikan bahwa Yuni menjalankan tugas sesuai dengan profesional. Ia menampik jika penunjukan Yuni dikaitkan dengan proses renegosiasi perpanjangan kontrak karya Freeport.

Selanjutnya, Pramono menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo tidak akan terpengaruh oleh siapa pun untuk mengambil keputusan terkait renegosiasi kontrak karya Freeport.

Ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi Freeport untuk dapat memperpanjang izin kontrak, yakni perbaruan pembagian keuntungan, pembangunan smelter, divestasi, dan pembangunan Papua.

"Sikap pemerintah (terkait kontrak Freeport) tidak bisa dipengaruhi," ucapnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan bahwa penunjukan Yuni Kusdinar menjadi Wakil Deputi I Kantor Staf Presiden dilakukan Luhut Pandjaitan saat masih menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.

Yuni sebelumnya menjabat Vice President Government Relation PT Freeport Indonesia.

"Yuni Rusdinar adalah tenaga ahli utama untuk melakukan monitoring dan evaluasi, dan tidak pada posisi pengambil keputusan strategis," kata Teten di Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Teten melanjutkan, Yuni sudah mundur dari PT Freeport Indonesia pada awal 2015.

Yuni aktif di Kantor Staf Presiden pada Agustus 2015 serta mendapat tugas sesuai dengan kemampuan dan kompetensinya dengan tugas pokok sebagai tenaga ahli utama pada Deputi Bidang Pengendalian dan Pengawasan Program Prioritas Pemerintah.

Keberadaan Yuni di Kantor Staf Presiden sempat dipertanyakan oleh Andi Arief, yang pernah menjadi Staf Khusus Kepresidenan era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Andi mencurigai masuknya Yuni ke dalam Kantor Staf Presiden memiliki kaitan dengan kasus "papa minta saham" yang menyita perhatian publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com