Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembilan Terduga Teroris Berencana Serang Pejabat Pemerintah dan Rumah Ibadah

Kompas.com - 21/12/2015, 14:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kelompok teror yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri pada 18 dan 19 Desember 2015 terdeteksi telah menyasar sejumlah target. Setidaknya ada tiga unsur yang telah menjadi target sasaran teror.

“Target utama kelompok ini adalah tempat tertentu, orang tertentu, dan aliran lain yang dianggap berseberangan dengan aliran mereka,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan di Kompleks Mabes Polri, Senin (21/12/2015).

Tempat tertentu yang dimaksud yakni kantor polisi dan tempat ibadah.

(Baca: Kelompok Teroris Ubah Istilah ‘Calon Pengantin’ Menjadi ‘Konser’)

Sementara itu, orang tertentu yang dimaksud adalah pejabat Polri, pejabat Densus 88 Antiteror, pejabat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan pejabat pemerintahan.

Adapun soal kelompok aliran lain yang berseberangan dengan kelompok teror ini, maksudnya yaitu kelompok di dalam Islam sendiri.

Anton menyebutkan, kelompok teror ini sudah disetujui oleh ISIS.

(Baca: Siapkan Teror Malam Natal, Sembilan Orang Ditangkap Densus 88)

“Bahkan, mereka sudah menargetkan beberapa kota di Indonesia. Satu kota di Sumatera, dua kota di Jawa, dan satu kota di Kalimantan. Nama kotanya mana saja, jangan disebutkan, nanti trauma. Yang jelas, yakin saja polisi akan amankan,” ujar Anton.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror meringkus sembilan pelaku teror di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

(Baca: Menko Polhukam: Kawasan Obyek Vital "High Alert" hingga Tahun Baru)

Kesembilan pelaku tersebut yakni RS, YS, Z, AA, MKA, TP, IR, JAR, dan AB. Khusus JAR, Densus 88 sudah memasukkannya ke daftar pencarian orang (DPO).

Barang bukti yang disita antara lain 5 kilogram pupuk UREA, 18 boks parafin, dan 3 kilogram paku.

Selain itu, ada 7 lampu flip-flop, 4 bilah parang, 4 boks tabung CO2, satu alat penghalus bubuk, satu baterai 9 volt, buku tulis berisi cara membuat bahan peledak, serta peta Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com