Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Foto "Hilang" Saat Pameran Setahun Kerja Jokowi-JK

Kompas.com - 18/12/2015, 20:04 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima foto menghilang saat pameran foto setahun kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Museum Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (18/12/2015).

Padahal, kelima foto itu masih dipamerkan sebelum Jokowi hadir di lokasi sekitar pukul 17.10 WIB.

Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sudah lebih dulu tiba di lokasi.

Setelah seremoni pembukaan, Jokowi langsung diajak berkeliling oleh panitia untuk melihat foto-foto yang dipamerkan.

Jokowi tampak sangat tertarik melihat foto hasil jepretan fotografer dari berbagai media massa itu.

"Foto yang anak kecil ndak bisa foto dengan saya (lalu) foto mobilnya (Presiden) ndak apa-apa," ucap Jokowi saat ditanya mengenai foto yang paling membuatnya terkesan.

Foto yang dimaksud Jokowi adalah foto karya Faizal Fanani, pewarta foto media online.

Dalam foto itu tampak seorang anak kecil difoto sambil bergaya dan bersandar pada bagian belakang mobil kepresidenan dengan pelat nomor RI 1. Momen itu diabadikan di Petamburan, Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Namun di bagian lain, ada lima foto yang diturunkan dari dinding pameran tanpa sepengetahuan Jokowi.

Kelima foto itu adalah foto saat Jokowi mencium tangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam peringatan HUT ke 42 PDI-P dan foto relawan Jokowi yang meminta Komjen Budi Gunawan tidak dilantik menjadi Kapolri.

Foto lain yang diturunkan tanpa izin panitia adalah foto tulisan "Turunkan Jokowi-JK" di Makassar, foto aksi Kamisan di depan Istana Merdeka, serta foto Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di dalam mobil seusai seusai menggelar jumpa pers di Gedung KPK.

Kelima foto itu diturunkan dari dinding pameran oleh seseorang yang tidak diketahui hingga saat ini.

Indra Akuntono/KOMPAS.com Foto yang hilang dalam pameran foto Setahun Kerja Jokowi-JK di Museum Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (18/12/2015).
Semua foto itu kemudian disembunyikan di dalam lemari kayu yang berada di pojok area pameran.

"Istana tidak memerintahkan foto-foto itu diturunkan. Dalam rapat terakhir, kita sudah mengizinkan semua foto ditampilkan," ucap Teten.

Sebelum Jokowi tiba di lokasi, Teten sudah lebih dulu melihat-Iihat foto yang dipamerkan bersama Hanif Dhakiri.

Ia juga sempat melihat foto tulisan "Turunkan Jokowi-JK" yang dibuat mahasiswa di Makassar menggunakan cat semprot.

Dalam pameran ini, 80 foto dipilih untuk dipamerkan, dan 122 foto ditampilkan dalam katalog. Jumlah foto yang diterima panitia mencapai 560 foto dan berasal dari fotografer berbagai media massa.

Pameran ini diselenggarakan oleh organisasi Pewarta Foto Indonesia dan pewarta foto yang meliput di Istana Kepresidenan.

Foto-foto yang ditampilkan memuat berbagai peristiwa polhukam, sosial, dan ekonomi selama satu tahun berjalannya pemerintahan Jokowi-JK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com