Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Novanto Minta Dewan Pers Percepat Pemeriksaan Dua Media

Kompas.com - 14/12/2015, 15:01 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara Ketua DPR Setya Novanto, Razman Arif Nasution, meminta Dewan Pers agar mempercepat proses pelaporan pihaknya terhadap Metro TV dan Metrotvnews.com.

Ketua Dewan Pers Bagir Manan menduga permintaan itu terkait masih bergulirnya proses persidangan kode etik yang dijalani Novanto di Mahkamah Kehormatan Dewan.

"Jadi saya memahami keinginan mereka agar ini bergulir lebih cepat. Walaupun apa pun pendapat Dewan Pers tidak ada kaitannya dengan yang bergulir di DPR. Tidak akan memengaruhi MKD harus menunggu kita," kata Bagir di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Senin (14/12/2015).

Menurut Bagir, pemeriksaan terhadap dua media yang dilaporkan tidak memiliki hubungan dengan kasus yang tengah dijalani Novanto. Pemeriksaan terhadap Novanto di MKD terkait dengan kode etik perilaku, sedangkan pelaporan terhadap Metro TV dan Metrotvnews.com sehubungan dugaan ketidakberimbangan pemberitaan.

"Karena itu, jangan sampai menggunakan pendapat Dewan Pers untuk dijadikan suatu bagian dari cara mereka terkait yang bergulir di DPR," ujar Bagir. (Baca: Pengacara Setya Novanto Nilai Penayangan Cuplikan Sidang Kliennya Ilegal)

Razman sebelumnya menilai Metro TV dan Metrotvnews.com telah menyampaikan pemberitaan yang tidak berimbang, provokatif, dan tendensius. Ia menganggap Metro TV dan Metrotvnews.com telah melanggar kaidah-kaidah jurnalistik.

Menurut Bagir, nantinya laporan tersebut akan diproses di Komisi Pengaduan.

"Apabila nanti komisi menentukan hal-hal yang berlebihan dari berita itu, kita bisa mengeluarkan Pernyataan Penilaian dan Rekomendasi," kata dia.

Bagir mengatakan, tidak menutup kemungkinan nantinya kedua pihak akan dipertemukan.  

"Tujuan mereka dipertemukan untuk menemukan kesepakatan. Walaupun bisa saja bertemu, tetapi tidak sepakat," ujar mantan Ketua Mahkamah Agung ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com