Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Suhardiman Prediksi Jokowi Jadi Presiden

Kompas.com - 14/12/2015, 13:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pendiri Golkar, almarhum Suhardiman, kenal baik dengan Presiden Joko Widodo sejak dahulu. Bahkan, Suhardiman sudah memprediksi bahwa Jokowi akan menjadi presiden.

Hal itu diceritakan keponakan Suhardiman bernama Thomas Suyatno di rumah duka, Jalan Kramat Batu Nomor 1, Cipete, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (14/12/2015), seusai Jokowi melayat.

"Ketika beliau (Jokowi) masih menjabat Wali Kota Solo lalu muncul di televisi, Bapak tanya, 'Itu siapa? Saya bilang, 'Wali Kota Solo, Pak,'" kenang Thomas.

Saat itu, penglihatan Suhardiman kurang baik sehingga dia mesti memastikan terlebih dahulu siapa sosok yang dilihatnya di televisi tersebut.  (Baca: Pendiri Golkar Dukung Jokowi-JK)

"Lalu, dia tiba-tiba bilang, 'Wah presiden itu, itu satrio piningit,'" lanjut Thomas.

Suhardiman dan Jokowi, kata Thomas, memang sudah saling mengenal dan terbilang dekat sejak dahulu. Salah satu sebabnya, kediaman Suhardiman di Solo berjarak cukup dekat dengan kediaman Jokowi.

Terlebih lagi, lanjut Thomas, semua peralatan rumah tangga atau perabotan Suhardiman dipesan ke perusahaan mebel Jokowi. Hal itu membuat kesempatan mereka berkomunikasi cukup besar. (Baca: Tokoh Ormas Pendiri Golkar Temui Presiden Jokowi)

"Jadi memang sejak dahulu beliau dekat dengan Pak Jokowi. Beliau sudah terkesan dari dulu dengan Pak Jokowi," ujar Thomas.

Maka dari itu, tak heran jika dalam Pemilihan Presiden 2014, Suhardiman berbeda pendapat dengan partainya soal capres yang ingin diusung. Partai Golkar ketika itu mendukung pasangan calon Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Sementara itu, Suhardiman bersikeras mendukung Jokowi menjadi presiden. Prediksi Suhardiman pun tepat. Pada 20 Oktober 2014, Jokowi dan Jusuf Kalla resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.

Pada pengujung usia Suhardiman, Presiden Jokowi menyempatkan hadir untuk melayat pada Senin siang. Presiden sempat melaksanakan shalat di samping jenazah Suhardiman. Jokowi tak berkomentar apa-apa kepada wartawan selama melayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com