Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Hukum Dinilai Jadi Harapan Publik untuk Usut Setya Novanto

Kompas.com - 11/12/2015, 15:56 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia, Sebastian Salang mengatakan, publik menaruh harapan besar terhadap proses hukum kasus Setya Novanto yang tengah berlangsung di Kejaksaan Agung.

Ketika publik kehilangan harapan dan kepercayaan terhadap proses di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), maka harapan bertumpu pada proses di Kejaksaan dan penegak hukum lainnya.

"Kita menaruh harapan besar kepada proses hukum di Kejaksaan. Mudah-mudahan polisi dan KPK juga bisa bersinergi untuk memproses itu," tutur Sebastian di Kantor PGI Jalan Salemba Raya, Jakarta, Jumat (11/12/2015).

Sebastian menambahkan, publik saat ini terluka melihat perlakuan elit di MKD pada persidangan sebelumnya.

Terlebih pada persidangan terakhir yang memanggil Novanto dilaksanakan secara tertutup.

Karena itu, proses hukum yang adil di kejaksaan diharapkan dapat mengobati luka publik tersebut.

"Saya kira kemarahan Jokowi sebagai presiden juga merupakan sinyal bahwa dia ingin mendorong proses ini dan tidak boleh diabaikan begitu saja," kata Sebastian.

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo memastikan bahwa proses hukum terhadap kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden untuk memperoleh keuntungan dari PT Freeport Indonesia, masih terus berjalan.

Kejaksaan Agung kini tengah menyelidiki indikasi pemufakatan jahat yang melibatkan Setya Novanto. 

Menurut Prasetyo, pengusutan kasus ini tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Kejaksaan, kata dia, tengah mengumpulkan bukti seakurat mungkin.

Terkait penyelidikan kasus ini, Kejaksaan Agung telah memeriksa sejumlah pihak.

Di antaranya adalah Menteri ESDM Sudirman Said yang melaporkan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden ini ke Mahkamah Kehormatan Dewan.

Kejaksaan Agung juga telah memeriksa Maroef terkait kasus yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com