Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Agung: Novanto, Riza Chalid, dan Maroef Aktif Atur Pertemuan

Kompas.com - 11/12/2015, 07:04 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Jaksa Agung M Prasetyo menyampaikan bahwa Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Riza Chalid, dan Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin sama-sama aktif mengatur pertemuan.

Ketiganya diduga terlibat pembicaraan dalam rekaman terkait pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden untuk memperoleh keuntungan dari PT Freeport Indonesia. (Baca: Kejaksaan Tak Takut Usut Pemufakatan Jahat dalam Kasus Setya Novanto)

"Kita lihat siapa yang punya inisiatif, siapa yang menginisiasi, siapa yang memfasilitasi, siapa yang punya niat, kita akan lihat. Yang jelas, proses hukum ini jalan terus," kata Prasetyo di Bandung, Kamis (11/12/2015), saat ditanya mengenai kemungkinan Kejaksaan Agung untuk menetapkan tersangka.

Prasetyo menyebutkan bahwa pihaknya tengah menganalisis potensi tersangka. "Kami sedang analisis, siapa-siapa yang mempunyai potensi tersangka dan siapa-siapa yang bukan tersangka," ucap dia.

Saat ini, Kejaksaan Agung tengah memeriksa sejumlah alat bukti terkait proses penyelidikan. Kejaksaan Agung, menurut Prasetyo, tidak mau gegabah dalam menetapkan tersangka.

"Menangani kasus korupsi itu tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Mengungkap kasus korupsi ini tidak semudah membalikkan telapak tangan," kata dia.

Kejaksaan Agung akan mencari bukti dan memintai keterangan dari pihak lain dan saksi ahli lainnya. (Baca: Kejagung Isyaratkan Panggil Setya Novanto)

Menurut Prasetyo, salah satu bukti yang bisa mendukung proses penyelidikan ini adalah rekaman pembicaraan antara Novanto, Riza Chalid, dan Maroef.

Alat perekamnya pun ada di Kejaksaan Agung sebagai barang bukti. "Alat bukti, ada rekaman dan alat perekamnya. Kami cari bukti lainnya," ujar dia.

Selain dari rekaman, Kejaksaan Agung mengumpulkan bukti dengan meminta keterangan sejumlah pihak. Mereka yang sudah dimintai keterangan antara lain Maroef dan Menteri ESDM Sudirman Said. (Baca: Kejagung Serius Usut Kasus Setya Novanto)

Adapun Sudirman telah melaporkan Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR terkait dugaan pencatutan nama Presiden dan Wapres ini.

"Alat bukti kan bukan barang bukti (benda mati) saja, tetapi keterangan saksi. Nanti, kami minta keterangan saksi. Kami juga minta keterangan ahli, termasuk keterangan dari yang terlibat dalam kasus itu sendiri," ujar Prasetyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Nasional
Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Nasional
109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

Nasional
Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Nasional
Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Nasional
Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Nasional
Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Nasional
Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Nasional
Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Nasional
Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Nasional
Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Nasional
Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Nasional
Momen Hakim Agung Gazalba Saleh Melenggang Bebas dari Rutan KPK

Momen Hakim Agung Gazalba Saleh Melenggang Bebas dari Rutan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com