Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto dan Para Petinggi KMP Rapat Tertutup di Rumah Prabowo

Kompas.com - 20/11/2015, 22:45 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumpulkan para petinggi partai anggota Koalisi Merah Putih di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/11/2015) sore.

Pertemuan itu berlangsung tertutup. Wartawan yang hendak meliput tidak diperbolehkan masuk dan diminta menunggu di pos penjagaan di luar area kediaman Prabowo.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan bahwa pertemuan itu membahas penutupan Musyawarah Nasional (Munas) VIII Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Fadli telah terpilih sebagai Ketua HKTI periode 2015-2020.

Sumber Kompas.com menyebutkan, rapat itu juga membahas dukungan KMP untuk Ketua DPR Setya Novanto, yang tengah menghadapi tudingan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden dalam negosiasi kontrak PT Freeport Indonesia. Namun, belum ada konfirmasi atas hal ini.

Berdasarkan keterangan dari Awi, Ketua HKTI Pati, Jawa Tengah, para elite partai anggota KMP hadir dalam pertemuan itu. Mereka antara lain Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman, Fadli Zon, Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie beserta Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, dan politikus senior Partai Amanat Nasional Amien Rais.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto juga ikut hadir di sana.

"Petinggi Koalisi Merah Putih lengkap semua yang hadir. Pak Setya juga ada," ucap Awi.

Awi menyatakan, pertemuan itu sebatas membahas pemilihan ketua baru HKTI yang dijabat oleh Fadli Zon. Percakapan lebih mengarah pada pembahasan soal ketahanan pangan.

"Karena HKTI kan bekerja untuk mendukung pemerintah dalam ketahanan pangan. Enggak ada agenda politik tadi," kata dia lagi.

Hingga pertemuan usai, tidak ada satu pun para petinggi partai Koalisi Merah Putih yang berkenan memberikan keterangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com