JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Fadel Muhammad, mengklaim bahwa Agung Laksono sudah setuju Aburizal Bakrie menduduki jabatan ketua umum Partai Golkar.
"Sudah ada titik terang. Agung Laksono nggak keberatan ARB (jadi) ketua umum, tetapi ada hal yang diminta," kata Fadel di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (9/11/2015).
Meski begitu, Fadel enggan membeberkan apa saja syarat yang diminta Agung untuk menyetujui hal tersebut.
Namun, ia berharap agar politisi senior Partai Golkar, Jusuf Kalla, dapat ikut serta dalam mewujudkan hal itu. (Baca: JK: Ical dan Agung Setiap Hari Bicara Bersama)
Sementara itu, meski ada keinginan tersebut, bukan berarti keinginan untuk menyelenggarakan musyawarah nasional tertutup.
Bahkan, Ketua Komisi XI DPR menyebut, desakan pelaksanaan munas juga diungkapkan oleh sejumlah pengurus Partai Golkar hasil Munas Bali. (Baca: Aburizal: Tak Ada Munaslub, yang Ada Munas 2019)
"Ada Ade Komarudian, Mahyudin, Aziz Syamsudin, Airlangga, Novanto, mau tapi malu-malu mau," kata dia.
Ia menambahkan, saat ini pelaksanaan munas bukanlah suatu kebutuhan yang mendesak. Ia khawatir, jika desakan munas semakin tajam, hal itu justru akan membuat proses rekonsiliasi yang sedang dibangun berubah menjadi konflik.
Kubu Agung Laksono sebelumnya mengajukan kasasi atas putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Mereka meyakini langkah kasasi itu tak akan mengganggu proses rekonsiliasi yang saat ini tengah berjalan dengan kubu Aburizal. (Baca: Kubu Agung Akan Cabut Kasasi jika Rekonsiliasi Golkar Tercapai)
Proses rekonsiliasi berupa lobi politik akan tetap berjalan, tetapi dibarengi dengan proses hukum di pengadilan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.