Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag: Tantangan Penyelenggaraan Haji 2016 Besar

Kompas.com - 04/11/2015, 11:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, pengembalian dan penambahan kuota haji Indonesia tahun 2016 akan memiliki dampak besar bagi pelayanan jemaah haji Indonesia.

"Implikasinya besar, bukan hanya akomodasi, konsumsi, tapi juga petugas kita," kata Lukman saat menghadiri pembukaan Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 1436 H/2015 M di Ancol, Jakarta, Selasa (3/11/2015), seperti dikutip Antara.

Kuota haji Indonesia pada 2015 sebanyak 168.800 orang, setelah dipotong 20 persen dampak dari ekspansi Masjidil Haram.

Sementara kuota normal Indonesia adalah 210.000 orang. Tahun depan kuota akan kembali normal, ditambah 20.000 orang tambahan anggota jemaah setelah Pemerintah Indonesia melakukan lobi ke otoritas Saudi.

Dampaknya, pemerintah harus bersiap untuk menyelenggarakan berbagai pelayanan haji untuk jumlah jemaah yang lebih besar daripada tahun ini.

"2016 adalah tantangan besar," kata Lukman.

Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay menyoroti permasalahan haji yang perlu diperbaiki pemerintah, seiring dengan akan bertambahnya jumlah anggota jemaah haji Indonesia.

Harapan Saleh adalah agar Pemerintah Indonesia melakukan langkah-langkah diplomatik yang diperlukan dalam meningkatkan pelayanan terhadap jemaah haji Indonesia.

Selain itu, perlu lobi intensif ke Saudi untuk kemudahan proses pembuatan visa, pelayanan selama di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina), serta tenda dan karpet yang lebih baik pada saat wukuf.

Selain itu, pendirian klinik di Arafah, penempatan jemaah haji di Mina bukan di Mina Jadid, katering di Armina, transportasi bus shalawat yang lebih banyak, dan pengakuan secara formal bagi para petugas haji Indonesia.

Pemerintah juga diminta memperbaiki kualitas pelayanan pengurusan visa, transportasi lokal di Saudi, rasio petugas yang tidak memadai, serta sistem rekrutmen petugas yang dinilai belum sesuai standar dan kebutuhan.

Kemudian, petugas kesehatan terlalu sedikit, fasilitas kesehatan yang belum memadai, termasuk perlindungan jemaah yang belum maksimal.

Petugas bertambah

Abdul Djamil, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, mengatakan, ada konsekuensi dari kembalinya dan penambahan kuota haji Indonesia, di antaranya dengan menyesuaikan sumber daya manusia di lingkup pelayanan haji.

"Kalau ada pengembalian dan tambahan kuota tentu semua unit harus menyesuaikan pelayanan dengan jumlah yang bertambah. Kemudian macam-macam lainnya, seperti petugas disempurnakan lebih lanjut," kata dia.

Abdul mengatakan, kemungkinan penambahan jemaah asal Indonesia itu sangat terbuka lebar. Berdasarkan perkiraan, perluasan Masjidil Haram akan selesai sebelum musim haji 2016 sehingga kuota haji normal.

Sementara tambahan kuota 10.000 orang untuk Indonesia sudah ada kepastian dan sisa 10.000 lainnya tinggal menunggu penandatanganan nota kesepahaman dua negara, Indonesia dan Arab Saudi, pada April 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com