"Kenapa bisa terjadi? Karena kurang pemahaman politik. Oleh karena itu PAN mengajak generasi muda untuk melakukan ini bersama-bersama. Kita akan coba menggandeng anak mudanya untuk melakukan pendidikan politik," tutur Zulkifli saat ditemui usai acara peluncuran Sekolah Politik Kerakyatan di Kantor DPP PAN Jl. Senopati, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Sabtu (31/10/2015).
Ia menambahkan, publik yang kerap protes pada kinerja para pemimpin adalah akibat tidak adanya kepahaman soal bagaimana memilih pemimpin yang baik. Zulkifli meyakini, pembinaan politik pada kaum muda adalah target yang tepat, mengingat kaum muda kerap mencatat sejarah besar di Indonesia, seperti yang terjadi pada reformasi 1998.
Zulkifli mengatakan, bukanlah hal sulit untuk mengajak anak-anak muda saat ini yang cenderung antipati terhadap politik. Namun, menurut dia, anak muda membutuhkan fakta konkret, tidak hanya sekadar bicara.
"Sederhana. Berikan contoh. Mereka itu suka melihat fakta, kenyataan," tambahnya.
Baca: Ciptakan "Pasukan Khusus", PAN Kenalkan Sekolah Politik Kerakyatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.