Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

MPR RI sosialisasikan Empat Pilar di Universitas Wiralodra

Kompas.com - 28/10/2015, 09:52 WIB
advertorial

Penulis


Wakil Ketua MPR Mahyudin beserta rombongan mengunjungi Universitas Wiralodra dalam lawatannya mensosialisasikan Empat Pilar Negara, pada (27/10/2015), di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Bertempat di Aula Nyi Endang Darma, Wakil Ketua MPR Mahyudin mensosialisasikan empat pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Acara dimulai pengalungan rangkaian bunga pada Wakil Ketua MPR Mahyudin, sambil diiringi dengan nyanyian salawat yang didengungkan oleh mahasiswa Universitas Wiralodra.
Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Dalam kata sambutannya, Rektor Universitas Wiralodra Ujang Sukatno menyambut baik niat MPR yang ingin mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI. "Sosialisasi pada mahasiswa dan komponen civitas akademika dipahami dan diarahkan pada kutuhan bangsa ini dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari" ujar Ujang.

Di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Wiralodra, Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan bahwa sudah menjadi tugas MPR untuk memasyaratkan Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Mahyudin juga menjelaskan pentingnya sosialisasi Empat Pilar demi menanamkan Ideologi Bangsa bagi generasi muda. "Ideologi Negara sangat penting. Nilai - nilai Pancasila harus kembali ditanamkan pada generasi muda, mengingat banyaknya pengaruh globalisasi" ujar Mahyudin.

Mahyudin juga mengakui bahwa Empat Pilar yang hanya disosialisasikan MPR hasilnya tak maksimal. Ia pun berharap agar Pemerintah juga ikut turun tangan untuk ikut mensosialisasikan Empat Pilar. Saat ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sudah mengeluarkan aturan mengenai pelajaran yang mengandung nilai – nilai Pancasila. Bahkan Pemerintah juga merancang program kader Bela Negara.

Menyikapi hal tersebut, Mahyudin menyambut baik. Pendidikan Bela Negara dikatakan untuk menanamkan rasa cinta Tanah Air. “Kita menyambut baik apa yang dilakukan Pemerintah” ujarnya.

Mahyudin juga menyampaikan bahwa MPR sekarang ini sedang mengkaji sistem Ketatanegaraan dengan membentuk Lembaga Pengkajian yang beranggotakan enam puluh orang, yang mempunyai latar sebagai pakar. Lembaga ini akan mengkaji apakah sistem ketatanegaraan sudah sesuai dengan kebutuhan atau belum.

Selain itu, Mahyudin juga menekankan bahwa demokrasi adalah alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia. "Sesuai yang tertuang di UUD 1945, tujuan didirikannya Bangsa Indonesia adalah untuk menghantarkan Rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan yang adil dan makmur" jelas Mahyudin.

Dengan alasan itulah, Mahyudin kembali menekankan pentingnya Sosialisasi Empat Pilar. Disambut dengan tepuk tangan meriah dari para Peserta Sosialisasi Empat Pilar Universita Wiralodra.

Mahyudin juga menegaskan  bahwa Indonesia memiliki kesamaan ideologi, Pancasila. Dengan menghayati, menanamkan dalam diri, dan melaksanakan, Indonesia akan tetap bersatu dan utuh. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com