JAKARTA, KOMPAS.com -- Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Anies Baswedan belum menentukan dari mana sumber dana sekolah anti-asap.
"Bisa dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) atau DAK (Dana Alokasi Khusus). Belum kami tentukan. Yang jelas banyak cara yang bisa dipakai," ujar Anies di sela blusukan di Jambi, Selasa (27/10/2015).
Namun, Anies memastikan bahwa program sekolah anti-asap sudah pasti dilaksanakan. Ada 170.000 ruang kelas yang akan menjadi target pelaksanaan sekolah antiasap.
"170.000 ruang kelas itu ada di 67 kabupaten dan kota di Indonesia yang terkena dampak kebakaran hutan dan lahan yakni kabut asap," ujar Anies.
Seiring dengan penentuan sumber dana itu, jajaran Kemendikbud terus melaksanakan uji coba teknologi sekolah anti-asap. Salah satunya, uji coba dilaksanakan di SD Percobaan, Kota Padang.
Uji coba dilakukan langsung oleh kreator teknologi sekolah anti-asap tersebut dan dihadiri sekitar 100 orang kepala sekolah.
Anies belum mau membeberkan lebih detail teknologi yang akan dipakai. Namun, yang pasti teknologi itu adalah hasil karya anak negeri dan tepat guna.
"Yang pasti harus membuat udara bersih, tetap menerangi ruang kelas, harganya terjangkau dan energinya hemat. Itu namanya teknologi tepat guna," ujar Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.