Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Makin Kencang Digoyang, Risma Makin Naik"

Kompas.com - 24/10/2015, 18:10 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Munculnya isu keterlibatan mantan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dalam kasus dugaan penyalahgunaan wewenang dalam kasus Pasar Turi, Surabaya dinilai bermuatan politik.

Dugaan ini diperkuat dengan perbedaan pernyataan antara pihak Kepolisian dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

"Itu artinya politis. Masak dua penegak hukum bisa beda pendapat," kata pengamat komunikasi politik Tjipta Lesmana di Jakarta, Sabtu (24/10/2015).

Sejak awal, menurut Tjipta, Risma kerap diganjal pihak tertentu agar langkahnya dalam mengikuti pencalonan kembali Wali Kota Surabaya tidak semulus rencananya.

Ia mengingatkan akan hampir batalnya Risma mencalonkan diri sebagai Wali Kota Surabaya karena larangan calon tunggal dalam pilkada.

Sebelum larangan itu dianulir MK, Risma terancam menjadi calon tunggal karena tidak adanya pasangan calon yang mendaftarkan diri untuk menantangnya.

"Risma dari dulu digoyang-goyang terus, kan hampir batal karena dia calon tunggal tapi untung putusan dari MK."

"Jadi keliatan sekali masih banyak kekuatan politik yang ingin mengagalkan Risma karena kalau Risma maju, 90 persen dia akan terpilih lagi sebagai walikota," kata Tjipta.

Terakhir, Risma dikait-kaitkan dengan kasus Pasar Turi, Surabaya. Ia diduga melakukan penyalahgunaan wewenang dalam pembangunan tempat penampungan sementara untuk pedagang di Pasar Turi.

Informasi ini berawal dari pernyataan Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jatim Romy Arizyanto yang mengatakan bahwa pihaknya telah menerima SPDP Nomor B/415/V/15/Reskrimum Polda Jatim.

Di dalam SPDP itu, kata Romy, hanya ada satu tersangka, yaitu Risma. Namun, status tersangka ini dibantah Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti. Menurut Badrodin, kasus itu sudah dihentikan karena tidak cukup alat bukti.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Komisaris Besar Wibowo menggelar jumpa pers dan mengatakan bahwa Polda Jatim tidak menetapkan Risma sebagai tersangka.

Terkait kasus ini, Tjipta yakin elektabilitas Risma tidak terganggu. Menurut dia, Risma justru akan semakin kuat jika terus digoyang isu miring.

"Makin kencang digoyang, Risma akan makin naik. Makin digoyang, masyarakat Surabaya makin mencintai, mantap dengan Risma," ujar Tjipta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Nasional
Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Nasional
109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

Nasional
Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Nasional
Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Nasional
Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Nasional
Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Nasional
Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Nasional
Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Nasional
Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Nasional
Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Nasional
Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Nasional
Momen Hakim Agung Gazalba Saleh Melenggang Bebas dari Rutan KPK

Momen Hakim Agung Gazalba Saleh Melenggang Bebas dari Rutan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com