Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Ada 67 Juta Kader Bela Negara, Target 100 Juta Kader Dianggap Realistis

Kompas.com - 19/10/2015, 12:34 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Timbul Siahaan optimistis bahwa program bela negara dapat memenuhi target melatih 100 juta kader dalam 10 tahun.

Timbul mengatakan, Kementerian Pertahanan sebenarnya sudah pernah melatih 67 juta kader bela negara, sebelum program yang dibuat secara khusus diresmikan.

"Dari beberapa kali pelaksanaan sebelumnya, sebenarnya sudah ada 67 juta kader kita. Jadi 100 juta masih logikalah," ujar Timbul dalam wawancara dengan Kompas.com, Jumat (16/10/2015).

Menurut Timbul, sebagian besar dari 67 juta kader itu diperoleh dari pelatihan yang dilakukan terhadap lembaga kementerian dan TNI.

Salah satu lembaga perbankan milik pemerintah juga pernah dilatih oleh Kemenhan, antara lain Bank Negara Indonesia (BNI).

Contoh lain dapat dilihat dalam data Dirjen Pothan, antara lain pelatihan terhadap pegawai Kementerian Dalam Negeri sebanyak 1,4 juta orang.

Ada pula pelatihan di Kementerian Sosial sebanyak 1,1 juta orang, Kementerian Pemuda dan Olahraga sebanyak 1,5 juta, dan beberapa kementerian lain.

"Institusi TNI biasanya menggunakan pelatihan untuk meningkatkan jiwa korsa prajurit. Sementara, seperti BNI dan lembaga kementerian, biasanya memanfaatkan program untuk menitipkan materi berupa visi-misi bagi karyawannya," kata Timbul.

Selain itu, menurut Timbul, bentuk sosialisasi dan penyuluhan tentang konsep bela negara juga dilakukan di lembaga pendidikan, lingkungan pemukiman masyarakat, maupun dari komunitas-komunitas tertentu.

"Jadi ini bukan program yang kita mulai dari nol. Kalau sekarang saja sudah 67 juta, mencapai 100 juta tidak banyak dong?" kata Timbul.

Untuk bulan ini saja, Kemhan akan melatih 4.500 kader pembina yang dilakukan di 45 kabupaten/kota. Pelatihan dimulai hari ini dan akan terus dilakukan selama satu bulan penuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com