Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Temukan Turis China yang Hilang, Operasi Pencarian Dihentikan

Kompas.com - 12/10/2015, 19:11 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Tim SAR Kupang akhirnya menutup operasi pencarian terhadap Chinas Bhin Thu (30), wisatawan asal China, yang dilaporkan hilang saat menyelam di perairan Gililawa, Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT pekan lalu.

Kepala Badan SAR Kupang, Gede Ardana kepada Kompas.com, Senin (12/10/2015) mengatakan, operasi ditutup setelah selama tujuh hari mencari tidak ditemukan titik terang keberadaan pria asal China itu.

“Karena tanda tanda korban ditemukan sangat kecil dan tidak efisien, maka operasi SAR dinyatakan selesai. Namun koordinasi dan pemantauan tetap akan dilakukan, karena apabila dikemudian hari ada temuan atau tanda tanda yang signifikan, maka operasi SAR dapat dibuka kembali. Saat ini semua unsur SAR yang terlibat, dikembalikan ke kesatuannya masing masing,” ujar Ardana.

Padahal, lanjut Ardana, pihaknya sudah berupaya maksimal dengan melakukan pencarian melalui laut dan udara dengan mengerahkan helikopter jenis HR-3602. “Selain menggunakan helikopter, kita juga melakukan pencarian di laut dengan menggunakan tiga kapal laut yakni RIB 400 PK kma 1 buah rubber boat, RIB 500 PK dan KM Setia Mandiri 01. Di laut kita bekerja sama dengan Kepolisian Perairan Manggarai Barat, Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Laut (KP3L), Pos Angkatan Laut Manggarai Barat, Koramil 1612-02/Komodo, Syahbandar Manggarai Barat, PT Bajo Diveclub dan penyelam dari Bajo Diveclub,” tambah dia.

Diberitakan sebelumnya, Chinas Bhin Thu dilaporkan hilang saat menyelam di perairan Gililawa, Pulau Komodo. Badan SAR Kupang mengatakan pria dengan nomor paspor G36470674 itu hilang sejak Minggu (4/10/2015) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com