JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri RI masih mencari tahu penyebab hilangnya Suparto bin Rais Cuniran, yang dilaporkan hilang sejak 18 September 2015, di wilayah Esbelia, Riyadh, Arab Saudi. Beberapa dugaan awal sempat mengarah pada kasus penculikan yang melibatkan intelijen.
"Sebenarnya saya belum bisa memastikan itu diculik atau tidak dan sebagainya, tapi memang sempat ada satu WNI yang hilang, dan sekarang kita cari tahu latar belakangnya apa, dan yang bersangkutan ada di mana," ujar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2015).
Menurut Retno, Kemenlu RI saat ini sedang melakukan koordinasi dengan otoritas setempat. Kedutaan Besar RI di Riyadh, juga sudah menyiapkan satu pengacara untuk melakukan pendampingan dan komunikasi dengan otoritas setempat terkait proses hukum di Arab Saudi.
Sementara itu, Retno membenarkan adanya beberapa WNI yang diperiksa Badan Investigasi Arab Saudi terkait hilangnya Suparto. Meski dikabarkan sempat menolak memberikan informasi, terhadap beberapa WNI tersebut tidak dilakukan penahanan.
"Informasi yang saya peroleh tidak, tapi nanti coba saya dalami. Yang jelas, kita sudah memiliki lawyer, semua proses yang menyangkut WNI akan didampingi lawyer kita," kata Retno.
Sebelumnya, Badan Investigasi Arab Saudi, memeroleh informasi adanya sejumlah petunjuk baru mengenai kasus ini. Salah satunya adalah adanya bukti percakapan antara Suparto dengan beberapa WNI, setelah ia dilaporkan hilang. (Baca: Seorang WNI Diculik di Arab Saudi)
Terkait intelijen Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menduga pria warga negara Indonesia yang menghilang di Arab Saudi sejak 18 September 2015 itu diculik intelijen di negara tersebut.
"Dugaan kami, mungkin dia diambil intelijen atau kepolisian setempat. Itu karena dia telah melakukan tindak pidana sebelumnya," ujar Badrodin saat dihubungi, Kamis (8/10/2015) malam. (Baca: Kapolri Duga WNI yang Hilang di Arab Saudi Diculik Intelijen)
Salah satu dasar dugaan itu, lanjut Badrodin, yakni tidak ada pihak yang meminta tebusan apa pun kepada keluarga atau Pemerintah RI. Namun, Badrodin enggan menyebut dasar dugaan lainnya.
Meski demikian, dia memastikan bahwa informasi itu baru sebatas dugaan. Saat ini, tim dari KBRI di Arab Saudi tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat demi mencari titik terang keberadaan WNI tersebut. (Baca: Kemenlu Dapat Petunjuk Baru Terkait WNI yang Diculik di Arab Saudi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.